iPhone 11 Resmi Dirilis, Harga Saham TELE & ERAA Meroket
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
11 September 2019 10:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham perusahaan peritel telepon genggam kembali menguat pada perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (11/9/2019).
Salah satu sentimen yang mendongkrak aksi beli pelaku pasar adalah acara tahunan #AppleEvent kemarin (10/9/2019) yang secara resmi memperkenalkan trio iPhone 11, yakni iPhone 11, iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max.
Merespon rilis Apple tersebut, pada pukul 10:02 WIB harga saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk melesat 17,26% ke level Rp 394/unit saham. Lalu harga saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga meguat 4,32% menjadi Rp 1.810/unit saham.
Lebih lanjut, sejatinya pada perdagangan kemarin harga saham TELE dan ERAA sudah melesat dengan penguatan masing-masing sebesar 24,44% dn 13,03%.
Melansir laporan keuangan TELE tercatat bahwa anak usaha perusahaan, yaitu PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) sejak Januari 2013 telah mengadakan perjanjian kerjasama impor, distribusi, dan penjualan produk Apple iPhone di Indonesia dengan PT Telkomsel Indonesia Tbk (TLKM).
Program kerjasama tersebut mencakup program bundle penjualan iPhone yang dilengkapi oleh kartu SimPATI milik TLKM dan didistribusikan di gerai milik MTS. Selain itu, TLKM juga akan melakukan pembelian iPhone dari MTS untuk keperluan Loyalty Program dengan harga dasar sebagaimana tercantum dalam perjanjian.
Untuk diketahui, produk terbaru iPhone 11 dijual mulai US$699 atau setara Rp 9,79 juta. Dibandingkan pendahulu, iPhone XR, harga ini lebih murah US$50.
Harga iPhone 11 Pro US$999 atau setara Rp 14 juta dan harga iPhone 11 Pro Max US$1099 (Rp 15,39 juta).
Rilis terbaru iPhone diharapkan dapat mendongkrak kinerja keuangan perusahaan yang cukup lesu sepanjang paruh pertama 2019. Pasalnya hingga akhir Juni, pendapatan TELE turun 11,1% secara tahunan menjadi Rp 12,56 triliun.
Kinerja bottom line perusahaan bahkan lebih parah. Total laba bersih yang mampu dikantongi perusahaan anjlok 43,5% secara tahunan menjadi Rp 170,27 miliar dari sebelumnya Rp 301,33 miliar di semester I-2018.
Di lain pihak, sama halnya dengan TELE, ERAA juga memiliki perjanjian kerjasama distribusi produk iPhone melalui anak usahanya PT Sinar Eka Selaras (SES).
Pada April 2014, SES menandatangani perjanjian kerjasama dengan Apple South Asia Pte. Ltd (Apple), di mana SES ditunjuk sebagai non eksklusif distributor di Indonesia untuk menjual produk Apple ke Service Provider dengan masa berlaku hingga 31 Agustus 2021.
Sepanjang semester pertama tahun ini, performa keuangan ERAA juga suram karena laba bersih perusahaan terkoreksi hingga 74,91% secara tahunan menjadi hanya Rp 109,18 miliar.
Keuntungan perusahaan terkikis karena tingginya beban keuangan dan kerugian dari pengukuran kembali program imbalan pasti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article iPhone Rilis Produk Baru, ERAA & TELE Meroket. Berlanjutkah?
Salah satu sentimen yang mendongkrak aksi beli pelaku pasar adalah acara tahunan #AppleEvent kemarin (10/9/2019) yang secara resmi memperkenalkan trio iPhone 11, yakni iPhone 11, iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max.
Merespon rilis Apple tersebut, pada pukul 10:02 WIB harga saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk melesat 17,26% ke level Rp 394/unit saham. Lalu harga saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga meguat 4,32% menjadi Rp 1.810/unit saham.
Lebih lanjut, sejatinya pada perdagangan kemarin harga saham TELE dan ERAA sudah melesat dengan penguatan masing-masing sebesar 24,44% dn 13,03%.
Program kerjasama tersebut mencakup program bundle penjualan iPhone yang dilengkapi oleh kartu SimPATI milik TLKM dan didistribusikan di gerai milik MTS. Selain itu, TLKM juga akan melakukan pembelian iPhone dari MTS untuk keperluan Loyalty Program dengan harga dasar sebagaimana tercantum dalam perjanjian.
Untuk diketahui, produk terbaru iPhone 11 dijual mulai US$699 atau setara Rp 9,79 juta. Dibandingkan pendahulu, iPhone XR, harga ini lebih murah US$50.
Harga iPhone 11 Pro US$999 atau setara Rp 14 juta dan harga iPhone 11 Pro Max US$1099 (Rp 15,39 juta).
Rilis terbaru iPhone diharapkan dapat mendongkrak kinerja keuangan perusahaan yang cukup lesu sepanjang paruh pertama 2019. Pasalnya hingga akhir Juni, pendapatan TELE turun 11,1% secara tahunan menjadi Rp 12,56 triliun.
Kinerja bottom line perusahaan bahkan lebih parah. Total laba bersih yang mampu dikantongi perusahaan anjlok 43,5% secara tahunan menjadi Rp 170,27 miliar dari sebelumnya Rp 301,33 miliar di semester I-2018.
Di lain pihak, sama halnya dengan TELE, ERAA juga memiliki perjanjian kerjasama distribusi produk iPhone melalui anak usahanya PT Sinar Eka Selaras (SES).
Pada April 2014, SES menandatangani perjanjian kerjasama dengan Apple South Asia Pte. Ltd (Apple), di mana SES ditunjuk sebagai non eksklusif distributor di Indonesia untuk menjual produk Apple ke Service Provider dengan masa berlaku hingga 31 Agustus 2021.
Sepanjang semester pertama tahun ini, performa keuangan ERAA juga suram karena laba bersih perusahaan terkoreksi hingga 74,91% secara tahunan menjadi hanya Rp 109,18 miliar.
Keuntungan perusahaan terkikis karena tingginya beban keuangan dan kerugian dari pengukuran kembali program imbalan pasti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article iPhone Rilis Produk Baru, ERAA & TELE Meroket. Berlanjutkah?
Most Popular