
Sebulan Asing Kabur Rp 7 T, 5 Saham Ini Ramai Dilepas
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
05 September 2019 12:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang Agustus lalu, pasar saham Indonesia mencatatkan aliran modal asing yang keluar atau net sell (jual bersih) hingga Rp 9,7 triliun.
Kendati net sell asing sebulan terakhir, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan jika dilihat sepanjang tahun berjalan atau year to date (YTD) pasar saham masih mampu membukukan aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing mencapai Rp 53,66 triliun.
Meskipun demikian, sebetulnya jika ditelusuri lebih dalam, angka net buy ini dicatatkan karena adanya aksi akuisisi perusahaan asing terhadap emiten Indonesia, terutama di perbankan.
Salah satu transaksi yang menggemparkan pasar ialah pada 29 April lalu ketika terjadi transaksi jual-beli dalam rangka balik nama pembelian saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) oleh MUFG senilai Rp 49,61 triliun tersebut melambungkan nilai transaksi bursa saham.
Jika arus modal itu dikecualikan, sejatinya sepanjang tahun ini investor asing membukukan net sell. Hal ini terlihat dari total transaksi di pasar reguler yang membukukan aksi jual bersih senilai Rp 10,49 triliun (YTD).
Lebih lanjut, dalam sebulan terakhir, pelaku pasar asing juga masih kompak meninggalkan pasar saham Tanah Air dengan total net sell di seluruh pasar mencapai Rp 7,45 triliun.
Lalu, emiten mana saja yang banyak dilepas oleh investor asing sebulan terakhir?
Melansir dari data pasar, 2 dari 5 emiten yang paling banyak dilego investor asing sepanjang bulan ini terbilang merupakan market leader di industrinya, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
SMGR mulai mendapat tantangan berat produsen semen asal Negeri Tiongkok yang mampu menawarkan harga yang lebih murah. Selain itu, pasar domestik juga masih dilanda kelebihan pasokan yang turut menekan harga semen di pasar.
Alhasil, sepanjang semester I-2019 SMGR membukukan penjualan 13,78 juta ton, lebih rendah dari setahun sebelumnya 14,77 juta ton. Turunnya penjualan SMGR berimbas laba bersih yang terkoreksi pada semester I-2019 jadi Rp 484,78 miliar, dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp 971,34 miliar.
Adapun di Bank BRI, dalam sebulan terakhir mencatatkan net sell tinggi yang terjadi bersamaan dengan ramainya pemberitaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bank-bank BUMN dengan agenda perombakan direksi dan komisaris. Sontak, rencana yang diobral sejak pertengahan Juli lalu itu pun memberi persepsi negatif di saham-saham bank pelat merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Ini Dia Enam Saham Blue Chips Penyelamat IHSG Hari Ini
Kendati net sell asing sebulan terakhir, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan jika dilihat sepanjang tahun berjalan atau year to date (YTD) pasar saham masih mampu membukukan aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing mencapai Rp 53,66 triliun.
Meskipun demikian, sebetulnya jika ditelusuri lebih dalam, angka net buy ini dicatatkan karena adanya aksi akuisisi perusahaan asing terhadap emiten Indonesia, terutama di perbankan.
Salah satu transaksi yang menggemparkan pasar ialah pada 29 April lalu ketika terjadi transaksi jual-beli dalam rangka balik nama pembelian saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) oleh MUFG senilai Rp 49,61 triliun tersebut melambungkan nilai transaksi bursa saham.
Jika arus modal itu dikecualikan, sejatinya sepanjang tahun ini investor asing membukukan net sell. Hal ini terlihat dari total transaksi di pasar reguler yang membukukan aksi jual bersih senilai Rp 10,49 triliun (YTD).
Lebih lanjut, dalam sebulan terakhir, pelaku pasar asing juga masih kompak meninggalkan pasar saham Tanah Air dengan total net sell di seluruh pasar mencapai Rp 7,45 triliun.
Lalu, emiten mana saja yang banyak dilepas oleh investor asing sebulan terakhir?
Melansir dari data pasar, 2 dari 5 emiten yang paling banyak dilego investor asing sepanjang bulan ini terbilang merupakan market leader di industrinya, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Perusahaan | Harga Saham (Rp/unit) | Net Sell (Miliar Rupiah) |
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) | 13.425 | 716,6 |
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) | 30.200 | 703,4 |
PT MNC Land Tbk (KPIG) | 186 | 537 |
PT Astra International Tbk (ASII) | 6.675 | 402,3 |
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) | 4.200 | 387,3 |
SMGR mulai mendapat tantangan berat produsen semen asal Negeri Tiongkok yang mampu menawarkan harga yang lebih murah. Selain itu, pasar domestik juga masih dilanda kelebihan pasokan yang turut menekan harga semen di pasar.
Alhasil, sepanjang semester I-2019 SMGR membukukan penjualan 13,78 juta ton, lebih rendah dari setahun sebelumnya 14,77 juta ton. Turunnya penjualan SMGR berimbas laba bersih yang terkoreksi pada semester I-2019 jadi Rp 484,78 miliar, dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp 971,34 miliar.
Adapun di Bank BRI, dalam sebulan terakhir mencatatkan net sell tinggi yang terjadi bersamaan dengan ramainya pemberitaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bank-bank BUMN dengan agenda perombakan direksi dan komisaris. Sontak, rencana yang diobral sejak pertengahan Juli lalu itu pun memberi persepsi negatif di saham-saham bank pelat merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Ini Dia Enam Saham Blue Chips Penyelamat IHSG Hari Ini
Most Popular