Merger Axiata-Telenor Jalan Terus, Target November Kelar

tahir saleh, CNBC Indonesia
29 August 2019 15:11
Apa Dampak Merger Axiata-Telenor?
Foto: CNBC Indonesia TV
Pada Mei lalu, Axiata dan Telenor menyatakan keduanya memulai pembicaraan untuk menjalankan perusahaan raksasa telekomunikasi yang dimiliki bersama di Asia Selatan dan Tenggara yang melayani hampir 300 juta pelanggan.

Tujuan penggabungan usaha di Asia ini karena keduanya mencari pertumbuhan bisnis baru yang kompetitif.

Reuters sebelumnya melaporkan, mengutip sebuah sumber, bahwa entitas yang merger ini akan bernilai US$ 40 miliar atau sekitar Rp 564 triliun, termasuk utang. Nilai tersebut akan menjadikan merger ini menjadi kesepakatan lintas batas terbesar di Asia, tidak termasuk China dan Jepang.


Awal bulan ini, ramai diberitakan di media Malaysia bahwa kesepakatan itu berpotensi tak jadi karena para pihak tidak dapat menyetujui persyaratan. Kedua perusahaan berupaya menyelesaikan perjanjian yang mengikat pada kuartal ketiga 2019.

Axiata mengungkapkan laba bersih untuk kuartal kedua yang berakhir Juni 2019 naik menjadi RM 204,1 juta atau sekitar US$ 48,71 juta (setara Rp 687 miliar) karena pendapatan dan beban manajemen yang lebih tinggi, seperti dikutip Reuters.

Pencapaian ini positif dibandingkan dengan kerugian bersih yakni RM 3,36 miliar setahun sebelumnya karena adanya biaya penurunan nilai setelah merger perusahaan asosiasi.

Pendapatan untuk periode tersebut naik 4,7% menjadi RM 6,15 miliar dari periode yang sama tahun lalu RM 5,87 miliar. Menurut Axiata, laba kuartal kedua sedikit diimbangi dengan pajak yang lebih tinggi di Bangladesh dan hilangnya kontribusi dari M1 Ltd, setelah menjual kepemilikan sahamnya di perusahaan telekomunikasi Singapura pada Februari lalu.

Sebelumnya Direktur Keuangan XL Axiata Adlan Tadjudin mengatakan impak aksi korporasi ini terhadap perusahaan pada dasarnya tidak berpengaruh besar, karena bagi perusahaan aksi tersebut adalah bisnis pada umumnya.

"Impaknya, bagi kami ini hanya bisnis pada umumnya (business as usual)," ujar Adlan.

Dengan penggabungan ini, Telenor dan Axiata berharap dapat melakukan penghematan hingga US$ 5 miliar. Sementara pendapatan pro-forma tahunan diperkirakan mencapai US$ 13 miliar, dengan EBITDA sebesar US$ 5,5 miliar.

(tas/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular