
Resesi Sudah Basi?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 August 2019 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Awan gelap masih menggelayuti perekonomian global. Data ekonomi di sejumlah negara semakin memberi konfirmasi bahwa perlambatan ekonomi adalah risiko yang sangat nyata.
Terbaru adalah pembacaan kedua pertumbuhan ekonomi Jerman. Pada kuartal II-2019, ekonomi Negeri Panser tumbuh 0,4% secara year-on-year (YoY). Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 0,7% dan menjadi laju terlemah sejak kuartal I-2013.
Tidak cuma di Jerman, data ekonomi di beberapa negara juga mengecewakan. Di Korea Selatan, pembacaan awal angka Indeks Keyakinan Keyakinan Konsumen (IKK) periode Agustus adalah 92,5. Turun dari bulan sebelumnya yaitu 95,9.
Ketika nilai IKK di bawah 100, artinya konsumen cenderung pesimistis. Konsumen yang tidak yakin dengan prospek ekonomi ke depan akan mengurangi belanja sehingga upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi menjadi lebih sulit.
Lalu di Thailand, produksi industri pada Juli turun alias terkontraksi 3,23% YoY. Lebih dalam ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Trading Economics yaitu -3,05%, tetapi lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar -5,54%.
Produksi industri di Negeri Gajah Putih sudah terkontraksi selama tiga bulan beruntun. Bahkan negara yang dikenal dengan sebutan teflon ini (karena tahan 'panas') pun tidak bisa menghindar dari perlambatan ekonomi.
Masih kurang? Ada lagi...
Pagi tadi, laba perusahaan industri di China pada Januari-Juli 2019 turun 1,7% YoY menjadi CNY 3,49 triliun. Dari 41 sektor industri, 12 di antara mengalami penurunan laba seperti otomotif (-23,2%), pengolahan minyak (-50,6%), pengolahan logam (-25,1%), dan pengolahan kimia (-11,6%).
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Terbaru adalah pembacaan kedua pertumbuhan ekonomi Jerman. Pada kuartal II-2019, ekonomi Negeri Panser tumbuh 0,4% secara year-on-year (YoY). Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 0,7% dan menjadi laju terlemah sejak kuartal I-2013.
Tidak cuma di Jerman, data ekonomi di beberapa negara juga mengecewakan. Di Korea Selatan, pembacaan awal angka Indeks Keyakinan Keyakinan Konsumen (IKK) periode Agustus adalah 92,5. Turun dari bulan sebelumnya yaitu 95,9.
Ketika nilai IKK di bawah 100, artinya konsumen cenderung pesimistis. Konsumen yang tidak yakin dengan prospek ekonomi ke depan akan mengurangi belanja sehingga upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi menjadi lebih sulit.
Lalu di Thailand, produksi industri pada Juli turun alias terkontraksi 3,23% YoY. Lebih dalam ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Trading Economics yaitu -3,05%, tetapi lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar -5,54%.
Produksi industri di Negeri Gajah Putih sudah terkontraksi selama tiga bulan beruntun. Bahkan negara yang dikenal dengan sebutan teflon ini (karena tahan 'panas') pun tidak bisa menghindar dari perlambatan ekonomi.
Masih kurang? Ada lagi...
Pagi tadi, laba perusahaan industri di China pada Januari-Juli 2019 turun 1,7% YoY menjadi CNY 3,49 triliun. Dari 41 sektor industri, 12 di antara mengalami penurunan laba seperti otomotif (-23,2%), pengolahan minyak (-50,6%), pengolahan logam (-25,1%), dan pengolahan kimia (-11,6%).
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Tanda-tanda Resesi Masih Ada
Pages
Most Popular