BI Pangkas Lagi Bunga Acuan, Cermati 3 Sektor Potensial Ini!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 August 2019 16:26
Kinerja dari ketiga sektor ini diproyeksikan bisa menanjak pada paruh kedua tahun ini.
Foto: Konferensi pers Bank Indonesia terkait rapat dewan gubernur Agustus 2019 (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan kembali suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5% dinilai berdampak positif pada tiga sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, yakni perbankan, otomotif dan properti.

Senior Vice President
PT Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial mengatakan kinerja dari ketiga sektor ini diproyeksikan bisa menanjak pada paruh kedua tahun ini dibandingkan dengan awal tahun.

"Dengan diturunkannya suku bunga acuan 7DRR, akan berdampak positif ke sektor yang sangat sensitif terhadap suku bunga seperti perbankan, otomotif dan sektor properti," kata Janson dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (22/8/2019).


Menurut dia, pada semester kedua ini tingkat return on equity (RoE) perbankan akan naik kencang, sebab pertumbuhan kredit akan menjadi lebih tinggi. Pertumbuhan kredit untuk periode Juli-Desember 2019 diprediksi tumbuh 10%-12%. Kinerja keuangan perbankan juga dinilai akan lebih membaik.

Untuk sektor properti, penurunan suku bunga juga akan memberikan dampak pada penurunan tingkat bunga kredit pemilikan rumah (KPR).

"Sektor properti juga diharapkan akan mempunyai kinerja yang lebih baik di 2H-2019 di mana penurunan suku bunga akan berdampak kepada suku bunga KPR, yang 75% merupakan mekanisme pembelian landed house [rumah tapak] dan apartemen," jelas dia.

Sektor otomotif juga akan merasakan dampak yang sama. Di semester I-2019, tingkat penjualan kendaraan bermotor sempat lesu. Namun dengan penurunan suku bunga ini dinilai akan kembali mengangkat kembali permintaan kendaraan bermotor.

Pada Kamis siang ini, 22 Agustus, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) diselenggarakan sejak Rabu kemarin memutuskan 

Gubernur BI Perry Warjiyo dan jajaran Dewan Gubernur lainnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan untuk menurunkan BI 7DRR sebesar 25 bps menjadi 5,5%.

Janson juga menegaskan sektor perbankan dinilai masih sangat menggiurkan karena memberikan keuntungan tinggi sehingga aksi korporasi merger dan akuisisi (M&A) di sektor ini marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Perbankan di Indonesia menjadi salah satu yang memiliki margin bunga bersih (net interest margin/NIM) terbesar di dunia. Demikian pula dengan rasio keuangan lain seperti rasio pengembalian ekuitas (ROE, return on equity) dan pengembalian aset (ROA, return on asset).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup minus 0,22% di level 6.239,25, padahal sempat dibuka di zona hijau yakni level 6.257,56. Asing tercatat membukukan net sell alias jual bersih sebesar Rp 334 miliar di semua pasar.

(tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular