Siap-siap! Ruang Penurunan Bunga Acuan BI Masih Terbuka
22 August 2019 15:15
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) masih membuka ruang untuk penurunan bunga lagi ke depan. Stance kebijakan moneter BI lebih akomodatif.
"Sejalan dengan rendahnya inflasi, BI akan tetap lakukan kebijakan akomodatif untuk dorong pertumbuhan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (22/8/2019).
Menurut Perry, BI akan terus mengoptimalisasi bauran kebijakan. Adapun termasuk mendorong penyaluran kredit perbankan.
"Kami akan terus pertimbangkan baik dari sisi kualitas maupun juga kemungkinan suku bunga seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya dan kami akan evaluasi terus dari bulan ke bulan," tutur Perry.
Untuk diketahui, BI baru saja menurunkan bunga acuan ke 5,5%. Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan kebijakan tersebut konsisten dengan rendahnya prakiraan inflasi yang berada di bawah titik tengah sasaran, tetap menariknya imbal hasil investasi aset keuangan domestik sehingga mendukung stabilitas eksternal, serta sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi ke depan dari dampak perlambatan ekonomi global.
"Strategi operasi moneter tetap diarahkan untuk memastikan kecukupan likuiditas dan meningkatkan efisiensi pasar uang sehingga memperkuat transmisi kebijakan moneter yang akomodatif," kata Perry.
Kebijakan makroprudensial tetap akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian, termasuk pembiayaan ramah lingkungan. Kebijakan sistem pembayaran dan pendalaman pasar keuangan juga terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
(dru/dru)
"Sejalan dengan rendahnya inflasi, BI akan tetap lakukan kebijakan akomodatif untuk dorong pertumbuhan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (22/8/2019).
Menurut Perry, BI akan terus mengoptimalisasi bauran kebijakan. Adapun termasuk mendorong penyaluran kredit perbankan.
Untuk diketahui, BI baru saja menurunkan bunga acuan ke 5,5%. Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan kebijakan tersebut konsisten dengan rendahnya prakiraan inflasi yang berada di bawah titik tengah sasaran, tetap menariknya imbal hasil investasi aset keuangan domestik sehingga mendukung stabilitas eksternal, serta sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi ke depan dari dampak perlambatan ekonomi global.
"Strategi operasi moneter tetap diarahkan untuk memastikan kecukupan likuiditas dan meningkatkan efisiensi pasar uang sehingga memperkuat transmisi kebijakan moneter yang akomodatif," kata Perry.
Kebijakan makroprudensial tetap akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian, termasuk pembiayaan ramah lingkungan. Kebijakan sistem pembayaran dan pendalaman pasar keuangan juga terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
Artikel Selanjutnya
Ekonom: BI Belum Akan Mengetatkan Kebijakan Moneter
(dru/dru)
