14 Oktober 2002, IHSG terpengaruh peristiwa Bom Bali I yakni 12 Oktober 2002. Situs Tirto mencatat, peristiwa nahas ini membuat IHSG anjlok hingga 10%. Ini adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari 12 Oktober 2002. (Detikcom/Lamhot)
5 Agustus 2003, IHSG anjlok 3,05% usai Hotel JW Marriott di Kawasan Mega Kuningan diguncang bom pada 5 Agustus 2003. Sebanyak 14 orang tewas dan 156 luka-luka. Akibat peristiwa itu, Hotel JW Marriott ditutup selama 5 minggu. (IndonesianBiography.com)
1 Oktober 2005, IHSG turun 2,27% dari 1.079,28 menjadi 1.054,75 pascaledakan Bom Bali II pada 1 Oktober 2005. Pada kejadian teror ini, terjadi tiga pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. (Detik Travel)
8 Oktober 2008, IHSG ambruk hingga 10,38% atau 168 poin ke posisi 1.451 di periode yang dikenal sebagai Black Wednesday. Kondisi yang kritis tersebut membuat Bursa Efek Indonesia disuspensi. (Reuters/Kevin Coombs/File Photo)
25 Maret 2019, IHSG ditutup anjlok 114,02 poin atau 1,75% ke 6.411,25. Dari 533 saham, sebanyak 109 saham menguat, 315 terkoreksi, dan 109 stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)