Sebelum Akuisisi Tersiar, Keluarga Hardy Tambah Saham ARTO

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
22 August 2019 09:58
Arto Hardy melaporkan telah menambah kepemilikan pada Bank Artos.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Arto Hardy sempat menambah kepemilikan sahamĀ PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) sebelum rencana akuisisi atas saham bank tersebut tersiar ke publik.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Agustus 2019, Arto Hardy melaporkan telah menambah kepemilikan pada Bank Artos.

Jumlah saham Bank Artos yang dibeli oleh Arto sebanyak 90.468.750 unit. Harga pembelian senilai Rp 132/saham.


Artinya nilai transaksi penambahan kepemilikan saham tersebut mencapai Rp 11,94 miliar. Pembelian saham ini dilakukan pada 19 Agustus 2019.

Corporate Secretary Bank Artos Deddy Triyana menjelaskan tujuan pembelian saham ini adalah pembagian saham waris.

Setelah transaksi tersebut, jumlah saham yang dimiliki Arto sebanyak 476.468.750 unit atau 39,50% dari total saham yang tercatat di BEI. Sebelumnya kepemilikan Arto sebanyak 386.000.000 unit atau 32%.

Selain Arto Hardy, anak-anaknya juga melakukan penambahan jumlah saham di Bank Artos. Lina Arto Hardy menambah kepemilikan saham dari 144.750.000 unit atau 12% menjadi 162.843.750 atau 13,50%.

Jumlah kenaikan kepemilikan saham yang sama juga terjadi pada Sinarta Arto Hardy dari 12% menjadi 13,50%. Lalu William Arto Hardy menambah kepemilikan dengan komposisi yang sama.

Foto: Dok IDX


Sebelumnya, CNBC Indonesia mendapat informasi eksklusif bahwa Bank Artos akan memiliki pengendali baru. Bank yang didirikan keluarga Hardy ini akan dikendalikan Jerry Ng dan Patrick Walujo.

Perubahan pengendali ini terjadi setelah Jerry Ng dan Patrick Walujo menguasai 51% saham Bank Artos. Jerry Ng akan masuk melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) sebesar 37,65% dan Patrick Walujo masuk melalui WTT, perusahaan investasi berbasis di Hongkong, yang akan menguasai 13,35%.

Kedua akan masuk Bank Artos melalui mekanisme rights issue atau penerbitan saham baru. Pasca-rights issue, saham Arto Hardy akan menyusut dari 39,51% jadi 24,5% dan saham Sinatra Arto Hardy dan William Arto Hardy akan turun masing-masing dari 13,5% menjadi 1,5%, seperti dikutip dari prospektus aksi korporasi Bank Artos yang dilihat CNBC Indonesia, Kamis (22/8/2019).

Bank Artos sendiri akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 September 2019 dengan salah satu mata acara pengambilalihan Bank Artos dan permohonan persetujuan dari pemegang saham untuk meningkatkan modal dasar perusahaan melalui skema penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Direktur Metamorfosis Ekosistem Indonesia Anika Faisal mengatakan alasan dicaploknya Bank Artos karena masih besarnya permintaan masyarakat akan kredit perbankan dan masih banyaknya sektor-sektor yang bisa dibiayai perbankan.

Namun sayang ia tidak bersedia menyebut berapa dana yang akan dikeluarkan untuk mencaplok Bank Artos. Ia juga tidak bersedia untuk menyebut berapa price to book value (PBV) ketika pihaknya mengambilalih Bank Artos.

"Bank Ini akan ditransfromasikan menjadi bank digital. Setelah kami masuk akan ada tambahan modal lagi sehingga bank naik kelas dari BUKU I menjadi BUKU II," ujar Anika Faisal di Jakarta, Rabu (20/8/2019).


(hps/tas) Next Article Patrick Walujo dan Jerry Ng Caplok 51% Saham Bank Artos

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular