
Rupiah Sedang Loyo, Dolar Singapura Leluasa Menguat
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 August 2019 14:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (20/8/19), berbanding terbalik dengan dengan performa Senin kemarin.
Pada pukul 13:35 WIB, dolar Singapura berada di level Rp 10.295,92 atau menguat 0,37% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Dolar Singapura sebenarnya tidak dalam kondisi bagus. Ekonomi Negeri Merlion ini sedang menunjukkan pelambatan signifikan.
Data terakhir yang dirilis pekan lalu menunjukkan Ekonomi Singapura nyaris tidak tumbuh karena laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2019 hanya di level 0,1% year-on-year (YoY), lebih rendah dari konsensus pasar yang memproyeksi pertumbuhan 0,2% secara tahunan, dilansir Trading Economics.
Di sisi lain, Rupiah terlihat loyo pada perdagangan hari ini, pelaku pasar menanti pengumuman suku bunga dari Bank Indonesia (BI) Kamis pekan ini.
Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih menahan suku bunga acuan dalam rapat bulan ini. Namun suara-suara yang meramal Gubernur BI Perry Warjiyo menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate tidak bisa dikesampingkan.
BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 Agustus untuk menentukan suku bunga acuan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI masih mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% pada bulan ini.
Empat dari 12 ekonom yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate turun 25 basis poin (bps) ke 5,5%.
BI pada bulan lalu sudah memangkas suku bunga sebesar 25 bps, guna mempercepat laju perekonomian Indonesia.
Sebelum rilis suku bunga dari BI, pelaku pasar tentunya melakukan aksi wait and see, yang membuat rupiah melemah.
Penguatan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak di kurs jual beli dalam negeri. Berikut kurs jual di beli di beberapa bank di Indonesia yang diambil dari situs resminya siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445
Pada pukul 13:35 WIB, dolar Singapura berada di level Rp 10.295,92 atau menguat 0,37% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Dolar Singapura sebenarnya tidak dalam kondisi bagus. Ekonomi Negeri Merlion ini sedang menunjukkan pelambatan signifikan.
Di sisi lain, Rupiah terlihat loyo pada perdagangan hari ini, pelaku pasar menanti pengumuman suku bunga dari Bank Indonesia (BI) Kamis pekan ini.
Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih menahan suku bunga acuan dalam rapat bulan ini. Namun suara-suara yang meramal Gubernur BI Perry Warjiyo menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate tidak bisa dikesampingkan.
BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 Agustus untuk menentukan suku bunga acuan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI masih mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% pada bulan ini.
Empat dari 12 ekonom yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate turun 25 basis poin (bps) ke 5,5%.
BI pada bulan lalu sudah memangkas suku bunga sebesar 25 bps, guna mempercepat laju perekonomian Indonesia.
Sebelum rilis suku bunga dari BI, pelaku pasar tentunya melakukan aksi wait and see, yang membuat rupiah melemah.
Penguatan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak di kurs jual beli dalam negeri. Berikut kurs jual di beli di beberapa bank di Indonesia yang diambil dari situs resminya siang ini.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BCA | 10.285,97 | 10.306,17 |
BRI | 10.219,57 | 10.354,94 |
Mandiri | 10.264,00 | 10.317,00 |
BNI | 10.270,00 | 10.328,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular