Manufaktur Melambat, Dolar Singapura Loyo ke Rp 10.423,98

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 July 2019 12:42
Dolar Singapura memangkas penguatan melawan rupiah pada Rabu (3/7/19) akibat data aktivitas manufaktur yang menunjukkan perlambatan.
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura memangkas penguatan melawan rupiah di perdagangan Rabu (3/7/19) akibat rilis data aktivitas manufaktur yang menunjukkan ekspansi yang melambat.

Pada pukul 12:00 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.423,98 atau hanya menguat 0,01% di pasar spot, melansir data dari Refinitiv. Padahal di awal perdagangan, Mata Uang Negeri Merlion sempat naik ke Rp 10.450,02.



Data ekonomi Singapura pagi ini menunjukkan aktifitas ekonomi yang semakin melambat. Indeks PMI versi Markit Negeri Singa bulan Juni tercatat turun menjadi 50.6 poin, dibandingkan pencapaian bulan Mei senilai 52.6 poin, dilansir Trading Economics.


Sebagai informasi, nilai PMI di atas 50 menunjukkan adanya peningkatan aktivitas bisnis di sektor swasta, sedangkan nilai di bawah 50 menandakan penurunan aktivitas. Ini berarti, ekspansi sektor manufaktur Singapura mengalami pelambatan dan mengikuti tren di belahan dunia lainnya.

Penguatan tipis dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.

BankKurs BeliKurs Jual
BCA10.404,1810.452,18
BRI10.357,0810.495,91
Mandiri10.384,0010.499,00
BNI10.398,0010.457,00

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular