 
					
					
						Rilis Data Ini Bikin Dolar Singapura Perkasa di Depan Rupiah
                    Putu Agus Pransuamitra, 
                CNBC Indonesia
    
    14 June 2019 12:55
    
    
        
    
 
                
                    
                    
                    
                    
                                        
                    
                                        
                    
                    Jakarta, CNBC Indonenesia - Dolar Singapura kembali menguat di hadapan rupiah pada hari ini, melanjutkan penguatan kemarin. Dalam dua hari terakhir rupiah mendapat sentimen negatif dari data-data ekonomi dalam negeri.
Pada Jumat (14/6/2019) pukul 12:20 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di Rp 10.457,67/SG$ atau menguat 0,13% di pasar spot. Sementara kemarin, mata uang Negeri Singa mencatat penguatan 0,34%.
  
  
  
  
Kemarin, penyebab pelemahan rupiah salah satunya adalah rilis data cadangan devisa. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa pada Mei sebesar US$ 120,3 miliar, turun US$ 4 miliar dari bulan sebelumnya.
Sedangkan hari ini, BI merilis data penjualan ritel. Pada April, penjualan ritel tumbuh 6,7% year-on-year (YoY), jauh melambat dibandingkan pertumbuhan Maret yang mencapai 10,1%.
Dua data tersebut membuat rupiah kini terancam melemah dua hari beruntun melawan dolar Singapura. Penguatan dolar Singapura juga berdampak pada kurs jual beli di beberapa bank di Indonesia.
Berikut beberapa kurs jual beli yang dikutip dari situs resmi masing-masing bank siang ini:
TIM RISET CNBC INDONESIA
 
                    
                    
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
                
            Pada Jumat (14/6/2019) pukul 12:20 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di Rp 10.457,67/SG$ atau menguat 0,13% di pasar spot. Sementara kemarin, mata uang Negeri Singa mencatat penguatan 0,34%.
Kemarin, penyebab pelemahan rupiah salah satunya adalah rilis data cadangan devisa. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa pada Mei sebesar US$ 120,3 miliar, turun US$ 4 miliar dari bulan sebelumnya.
Sedangkan hari ini, BI merilis data penjualan ritel. Pada April, penjualan ritel tumbuh 6,7% year-on-year (YoY), jauh melambat dibandingkan pertumbuhan Maret yang mencapai 10,1%.
Dua data tersebut membuat rupiah kini terancam melemah dua hari beruntun melawan dolar Singapura. Penguatan dolar Singapura juga berdampak pada kurs jual beli di beberapa bank di Indonesia.
Berikut beberapa kurs jual beli yang dikutip dari situs resmi masing-masing bank siang ini:
| Bank | Kurs Beli | Kurs Jual | 
| BCA | 10.450,31 | 10.498,31 | 
| BRI | 10.358,62 | 10.501,32 | 
| Mandiri | 10.430,00 | 10.500,00 | 
| BNI | 10.441,00 | 10.498,00 | 
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
        Tags  
    
    
		Related Articles	
    
        Recommendation
         
    
     
    
    Most Popular
 
					 
					