Waduh! Dolar Australia Betah di Level Terlemah 3 Tahun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 August 2019 17:42
Performa negatif dolar Australia ini terjadi akibat pelonggaran moneter yang dilakukan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA).
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia melemah melawan rupiah pada perdagangan Senin (19/8/19) melanjutkan pelemahan Jumat pekan lalu. Mata Uang Kanguru juga masih betah berada di dekat level terlemah tiga tahun Rp 9.535,24 dicapai pada 7 Agustus lalu.

Pada pukul 16:36 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 9.632,29 atau melemah 0,16% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.

Performa negatif dolar Australia ini terjadi akibat pelonggaran moneter yang dilakukan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA). Dalam dua bulan berturut-turut (Juni dan Juli) RBA memangkas suku bunga masing-masing 25 basis poin (bps) hingga ke rekor terendah 1%.


Tekanan bagi dolar Australia semakin parah setelah Bank Sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ) mengejutkan pasar di awal Agustus.
RBNZ memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) ke rekor terendah 1%. Langkah tersebut terbilang mengejutkan, mengingat pelaku pasar memprediksi RBNZ memangkas 25 bps.



Tidak hanya itu, Gubernur RBNZ Adrian Orr juga mengindikasikan akan ada pemangkasan lebih lanjut, bahkan kemungkinan adanya kebijakan moneter tidak biasa (unconventional) seperti program pembelian aset.

Sikap RBNZ tersebut membuat pelaku pasar memprediksi Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) akan melakukan hal yang sama.
Kedua bank sentral tersebut mengalami masalah yang sama yakni rendahnya inflasi serta pelambatan pertumbuhan ekonomi, sehingga memangkas suku bunga untuk menyuntikkan stimulus ke perekonomian.

Berbeda dengan RBA, Bank Indonesia (BI) juga memangkas suku bunga, tetapi bukan karena perekonomian yang melambat, melainkan karena memiliki ruang untuk melakukan tersebut. Harapannya ekonomi Indonesia akan lebih terpacu lagi.


Hal ini menyebabkan dolar Australia sulit untuk menaklukkan rupiah, apalagi ada spread suku bunga yang besar antara RBA dengan BI, sehingga berinvestasi di instrumen rupiah tentunya lebih menguntungkan.

Sepanjang bulan Agustus dolar Australia melemah 0,46% melawan rupiah, sementara sepanjang tahun ini atau secara year-to-date Mata Uang Kanguru anjlok 5,6%. Berikut tabel pergerakan dolar Australia melawan rupiah di bulan Agustus di pasar spot berdasarkan data Refinitiv.



TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/hps) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular