
Demam Resesi Reda, Dolar Singapura Tak Berdaya Melawan Rupiah
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 August 2019 13:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura melemah melawan rupiah pada perdagangan Senin (19/8/19) akibat meredanya isu resesi yang membuat aset-aset berimbal hasil tinggi seperti rupiah kembali menjadi incaran pelaku pasar. Padahal dua hari sebelumnya, dolar Singapura menguat 0,21% dan 0,11%.
Setelah menguat dua hari beruntun, dolar Singapura melemah cukup signifikan pada hari ini. Pada pukul 13:15 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.255,67 atau melemah 0,19% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Bahkan di awal perdagangan sempat melemah 0,47% ke level Rp 10.227,19.
Pulihnya sentimen pelaku pasar terjadi setelah yield obligasi (US Treasuries) AS tidak lagi mengalami inversi. Inversi merupakan keadaan di mana yield atau imbal hasil obligasi tenor pendek lebih tinggi daripada tenor panjang. Dalam situasi normal, yield obligasi tenor pendek seharusnya lebih rendah.
Presiden AS, Donald Trump juga optimis tidak akan terjadi resesi di AS. "Saya pikir kita tidak mengalami resesi, (ekonomi) kita bekerja sangat baik. Masyarakat kita menjadi lebih kaya. Saya memberikan pemotongan pajak yang besar dan mereka mendapat banyak uang" kata Trump kepada reporter, sebagaimana dikutip CNBC International.
Di saat pelaku pasar sudah mulai mengabaikan sinyal resesi di AS, perekonomian Singapura sedang menunjukkan tanda-tanda pelambatan.
Data terakhir menunjukkan Ekonomi Singapura nyaris tidak tumbuh alias stagnan karena laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2019 hanya di level 0,1% year-on-year (YoY), lebih rendah dari konsensus pasar yang memproyeksi pertumbuhan 0,2% secara tahunan, dilansir Trading Economics.
Sementara itu,laju pertumbuhan PDB secara kuartalan (QoQ) tercatat mengalami kontraksi 3,3%, juga lebih lemah dari konsensus pasar yang memproyeksi kontraksi di level 2,9% QoQ, dilansir Trading Economics.
Sebaliknya, dari Indonesia, optimisme yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan pertumbuhan ekonomi di tahun depan dalam Pidato Kenegaraan Jumat lalu mendongkrak kinerja rupiah.
Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak di kurs jual beli dalam negeri. Berikut kurs jual di beli di beberapa bank di Indonesia yang diambil dari situs resminya siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article BI Pangkas Suku Bunga Lagi, Dolar Singapura Balik Stagnan
Setelah menguat dua hari beruntun, dolar Singapura melemah cukup signifikan pada hari ini. Pada pukul 13:15 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.255,67 atau melemah 0,19% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Bahkan di awal perdagangan sempat melemah 0,47% ke level Rp 10.227,19.
Pulihnya sentimen pelaku pasar terjadi setelah yield obligasi (US Treasuries) AS tidak lagi mengalami inversi. Inversi merupakan keadaan di mana yield atau imbal hasil obligasi tenor pendek lebih tinggi daripada tenor panjang. Dalam situasi normal, yield obligasi tenor pendek seharusnya lebih rendah.
Presiden AS, Donald Trump juga optimis tidak akan terjadi resesi di AS. "Saya pikir kita tidak mengalami resesi, (ekonomi) kita bekerja sangat baik. Masyarakat kita menjadi lebih kaya. Saya memberikan pemotongan pajak yang besar dan mereka mendapat banyak uang" kata Trump kepada reporter, sebagaimana dikutip CNBC International.
Di saat pelaku pasar sudah mulai mengabaikan sinyal resesi di AS, perekonomian Singapura sedang menunjukkan tanda-tanda pelambatan.
Data terakhir menunjukkan Ekonomi Singapura nyaris tidak tumbuh alias stagnan karena laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2019 hanya di level 0,1% year-on-year (YoY), lebih rendah dari konsensus pasar yang memproyeksi pertumbuhan 0,2% secara tahunan, dilansir Trading Economics.
Sementara itu,laju pertumbuhan PDB secara kuartalan (QoQ) tercatat mengalami kontraksi 3,3%, juga lebih lemah dari konsensus pasar yang memproyeksi kontraksi di level 2,9% QoQ, dilansir Trading Economics.
Sebaliknya, dari Indonesia, optimisme yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan pertumbuhan ekonomi di tahun depan dalam Pidato Kenegaraan Jumat lalu mendongkrak kinerja rupiah.
Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak di kurs jual beli dalam negeri. Berikut kurs jual di beli di beberapa bank di Indonesia yang diambil dari situs resminya siang ini.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BCA | 10.248,85 | 10.269,04 |
BRI | 10.180,72 | 10.318,16 |
Mandiri | 10.227,00 | 10.274,00 |
BNI | 10.230,00 | 10.288,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article BI Pangkas Suku Bunga Lagi, Dolar Singapura Balik Stagnan
Most Popular