
BI Pangkas Suku Bunga Lagi, Dolar Singapura Balik Stagnan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 September 2019 16:10

Jakarta, CNBC Indonesia -- Dolar Singapura stagnan melawan rupiah pada perdagangan Kamis (19/9/19), meski sebelumnya sempat menguat. Bank Indonesia (BI) yang kembali memangkas suku bunga memberikan momentum penguatan bagi rupiah.
Pada pukul 15:30 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di level Rp 10.210,53/SG$, atau menguat 0,01% di pasar spot, melansir data Refintiv. Sebelumnya Mata Uang Negeri Merlion ini sempat menguat 0,17%.
BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%. Ini berarti BI sudah menurunkan suku bunga dalam tiga bulan berturut-turut.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 September 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,25%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warijyo dan sejawat akan kembali menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%.
BI juga memutuskan untuk menurunkan uang muka (down payment) yang masuk skema loan to value (LTV) kredit properti dan kendaraan bermotor untuk merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Suku bunga yang terus diturunkan diharapkan akan mempercepat laju perekonomian Indonesia, dimana BI memperkirakan produk domestik bruto (PDB) di kisaran 5,1% di tahun ini. Hal ini tentunya mendongkrak optimisme pelaku pasar PDB Indonesia bisa akan lebih tinggi lagi ke depannya.
Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi Singapura yang sedang mengalami pelambatan.
Pada awal bulan lalu Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, dalam acara Squawk Box di CNBC International hari ini mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi, tetapi ia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Bulan lalu, Pemerintah Singapura sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi 0%-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Tembus Rp 14.410, Ini Situasi Money Changer di Jakarta
Pada pukul 15:30 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di level Rp 10.210,53/SG$, atau menguat 0,01% di pasar spot, melansir data Refintiv. Sebelumnya Mata Uang Negeri Merlion ini sempat menguat 0,17%.
BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%. Ini berarti BI sudah menurunkan suku bunga dalam tiga bulan berturut-turut.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 September 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,25%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warijyo dan sejawat akan kembali menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%.
BI juga memutuskan untuk menurunkan uang muka (down payment) yang masuk skema loan to value (LTV) kredit properti dan kendaraan bermotor untuk merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Suku bunga yang terus diturunkan diharapkan akan mempercepat laju perekonomian Indonesia, dimana BI memperkirakan produk domestik bruto (PDB) di kisaran 5,1% di tahun ini. Hal ini tentunya mendongkrak optimisme pelaku pasar PDB Indonesia bisa akan lebih tinggi lagi ke depannya.
Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi Singapura yang sedang mengalami pelambatan.
Pada awal bulan lalu Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, dalam acara Squawk Box di CNBC International hari ini mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi, tetapi ia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Bulan lalu, Pemerintah Singapura sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi 0%-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Tembus Rp 14.410, Ini Situasi Money Changer di Jakarta
Most Popular