Terseret Kedelai, Harga CPO Setop Penguatan 6 Hari Beruntun

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
14 August 2019 11:08
Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) terkoreksi pada pagi hari ini seiring dengan pelemahan harga minyak kedelai.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) terkoreksi pada pagi hari ini seiring dengan pelemahan harga minyak kedelai.

Pada perdagangan hari Rabu (14/8/2019) pukul 10:30 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (BMDEX) melemah 0,54% ke level MYR 2.200/ton.

Di sesi perdagangan hari sebelumnya (13/8/2019), harga CPO yang sama ditutup melesat 1,51%.



Pelemahan harga CPO ditarik sentimen yang datang dari anjloknya harga minyak kedelai. Kemarin, harga minyak kedelai kontrak pengiriman September di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) anjlok sebesar 1,65%.

Hal itu membawa tekanan pada harga CPO karena keduanya merupakan produk yang saling substitusi. Kedelai dan sawit saling bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Selain itu, harga CPO juga sudah menguat selama enam hari beruntun dan membuatnya rentan terhadap koreksi teknikal. Aksi ambil untung investor boleh jadi berperan dalam koreksi harga saat ini.

Meski demikian, sejatinya pasar CPO masih terbantu oleh adanya harapan akan peningkatan ekspor dalam waktu dekat.

Berdasarkan data dari dua surveyor kargo, ada peningkatan volume ekspor minyak sawit dari Malaysia di awal bulan Agustus.

Amspec Agri Malaysia mencatat ada kenaikan ekspor sawit sebesar 39% menjadi 511,7 ribu ton di sepanjang 1-10 Agustus 2019 dibanding periode yang sama bulan sebelumnya. Sementara Intertek Testing Services (ITS) mengatakan ada kenaikan pengiriman minyak sawit sebesar 34,67% menjadi 502,7 ribu ton pada periode yang sama.

Hal tersebut berkaitan dengan perayaan Diwali di India yang akan jatuh pada bulan Oktober.

Biasanya, menjelang perayaan Diwali, India akan mengimpor minyak sawit lebih banyak karena adanya kenaikan konsumsi yang cukup tajam.

Selain itu, belum lama ini Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengumumkan stok minyak sawit untuk bulan Juli sebesar 2,39 juta ton atau turun dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 2,41 juta ton.

Pada posisi tersebut, stok minyak sawit tercatat hanya lebih tinggi 3,4% dibanding tahun sebelumnya (Juli 2018).

Kabar tersebut masih menjadi sentimen positif di pasar sawit karena menunjukkan keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) di pasar yang semakin membaik.

Sebelumnya pada bulan Juni 2019, posisi stok minyak sawit Malaysia tercatat lebih tinggi 9,3% dari tahun sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Top Banget! Harga CPO Melesat Dekati Rp 1,04 juta/ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular