
Dolar Australia Bangkit Setelah Dibuat Babak Belur Kemarin
Putu Agus Pransuamitra & Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 August 2019 16:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (8/8/19) setelah dibuat babak belur pada perdagangan Rabu (7/8/19). Yang menarik anjloknya dolar Australia ke level terlemah sejak Februari 2016 kemarin terjadi akibat kebijakan Bank Sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ).
Pada pukul 15:55 WIB, dolar Australia berada di level Rp 9.639,19 atau menguat 0,38% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
RBNZ secara mengejutkan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) rekor terendah 1%. Langkah tersebut terbilang mengejutkan, mengingat pelaku pasar memprediksi RBNZ memangkas 25 bps.
Tidak hanya itu, Gubernur RBNZ Adrian Orr juga mengindikasikan akan ada pemangkasan lebih lanjut, bahkan kemungkinan adanya kebijakan moneter tidak biasa (unconventional) seperti program pembelian aset.
Sikap RBNZ tersebut membuat pelaku pasar memprediksi Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) akan melakukan hal yang sama. Dampaknya Mata Uang Negeri Kanguru anjlok hingga ke level Rp 9.535,24, sebelum perlahan memangkas pelemahan dan mengakhiri perdagangan Rabu di level Rp 9.602,23.
RBA pada Selasa kemarin masih mempertahankan suku bunga sebesar 1%, tetapi banyak analis memprediksi suku bunga akan kembali dipangkas pada bulan November.
Kelapa Ekonom Commonwealth Bank of Australia, Michael Blythe memprediksi RBA akan memangkas suku bunga 25 bps di bulan November untuk menekan tingkat pengangguran, sebagaimana dikutip Financial Review.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Ekonom AMP Capital, Shane Olivier, RBA bahkan diprediksi akan lebih agresif dengan memangkas suku bunga di bulan November tahun ini dan Februari 2020.
Sayangnya tekanan yang sedang dialami dolar Australia gagal dimanfaatkan rupiah. Mata uang Garuda hari ini tertekan akibat rilis data penjualan eceran yang mengecewakan.
Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel terkontraksi alias turun 1,8% year-on-year (YoY) pada Juni. Ini adalah laju terendah sejak Juli 2017 atau nyaris dua tahun. Dampaknya, dolar Australia yang sudah anjlok hampir 3% melawan rupiah sejak bulan Juli berhasil bangkit akibat aksi ambil untung (profit taking) hari ini.
TIM RISET CNBC INDOESIA
(pap) Next Article Di Hadapan Dolar Australia, RupiahTerkuat Sejak 31 Mei!
Pada pukul 15:55 WIB, dolar Australia berada di level Rp 9.639,19 atau menguat 0,38% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Tidak hanya itu, Gubernur RBNZ Adrian Orr juga mengindikasikan akan ada pemangkasan lebih lanjut, bahkan kemungkinan adanya kebijakan moneter tidak biasa (unconventional) seperti program pembelian aset.
Sikap RBNZ tersebut membuat pelaku pasar memprediksi Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) akan melakukan hal yang sama. Dampaknya Mata Uang Negeri Kanguru anjlok hingga ke level Rp 9.535,24, sebelum perlahan memangkas pelemahan dan mengakhiri perdagangan Rabu di level Rp 9.602,23.
RBA pada Selasa kemarin masih mempertahankan suku bunga sebesar 1%, tetapi banyak analis memprediksi suku bunga akan kembali dipangkas pada bulan November.
Kelapa Ekonom Commonwealth Bank of Australia, Michael Blythe memprediksi RBA akan memangkas suku bunga 25 bps di bulan November untuk menekan tingkat pengangguran, sebagaimana dikutip Financial Review.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Ekonom AMP Capital, Shane Olivier, RBA bahkan diprediksi akan lebih agresif dengan memangkas suku bunga di bulan November tahun ini dan Februari 2020.
Sayangnya tekanan yang sedang dialami dolar Australia gagal dimanfaatkan rupiah. Mata uang Garuda hari ini tertekan akibat rilis data penjualan eceran yang mengecewakan.
Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel terkontraksi alias turun 1,8% year-on-year (YoY) pada Juni. Ini adalah laju terendah sejak Juli 2017 atau nyaris dua tahun. Dampaknya, dolar Australia yang sudah anjlok hampir 3% melawan rupiah sejak bulan Juli berhasil bangkit akibat aksi ambil untung (profit taking) hari ini.
TIM RISET CNBC INDOESIA
(pap) Next Article Di Hadapan Dolar Australia, RupiahTerkuat Sejak 31 Mei!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular