Loyonya Rupiah, Dolar Singapura Menguat Hampir 1%

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 August 2019 14:36
Munculnya kecemasan akan membesarnya perang dagang AS-China memicu aksi ambil untung di pasar obligasi Indonesia.
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah benar-benar loyo pada perdagangan Jumat (2/8/19), dolar Singapura berhasil menguat hampir 1%, melanjutkan penguatan tajam Kamis kemarin. Mata Uang Negeri Merlion kini berada di level terkuat sejak 12 Juli.

Pada pukul 13:35 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.340,19 atau menguat 0,92% di pasar spot, melansir data Refinitiv, setelah Kamis kemarin mencatat apresiasi 0,5%.





Munculnya kecemasan akan membesarnya perang dagang antara AS-China memicu aksi ambil untung di pasar obligasi Indonesia yang memberikan tekanan bagi rupiah. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter BI Nanang Hendarsah.

"Depresiasi rupiah didorong oleh aksi ambil untung di bond market, yang kamu pikir ini bersifat sementara," kata Nanang kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/8/2018).



Kembali munculnya kecemasan akan perang dagang terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan bea impor 10% terhadap produk China yang selama ini belum dikenakan tarif. Total nilai produk tersebut sebesar US$ 300 miliar dan mulai berlaku di bulan September.

Penguatan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.

BankKurs BeliKurs Jual
BCA10.313,0310.361,03
BRI10.273,4410.412,09
Mandiri10.309,0010.374,00
BNI10.311,0010.369,00


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular