
Ulasan Teknikal Saham
Sejak Kasus Poles Lapkeu, Saham Garuda Susah Naik
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 August 2019 13:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat digoyang kabar kesalahan penyajian laporan keuangan tahun buku 2018, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berangsur-angsur menurun.
Meski pada Kamis ini (1/8/2019), maskapai BUMN ini sudah merilis laporan keuangan semester I-2019 yang positif, belum mampu mengangkat harga saham perusahaan penerbangan ini. Semester I-2019, Garuda kembali mencatatkan untung senilai US$ 24,11 juta atau Rp 337,59 miliar (dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Penurunan saham GIAA ini berbeda dengan awal tahun yang sempat bergerak naik hingga menyentuh level tertingginya yang pernah terjadi pada 8 Maret lalu yakni Rp 635/saham atau terapresiasi 109%.
Hingga penutupan sesi I Kamis ini, data perdagangan mencatat saham GIAA melemah 1% dan bergerak pada level Rp 396/saham, volume transaksinya sebanyak 5,93 juta unit senilai Rp 2,34 miliar.
Lalu, ke mana harga saham Garuda bergerak selanjutnya? Simak ulasan teknikalnya berikut.
Analisis Teknikal
Tren saham garuda bergerak turun (downtrend) sejak bulan Maret lalu. Posisi sahamnya kini bergerak di bawah rata-rata harganya dalam 50 hari terakhir (moving average/MA50), artinya tekanan masih terjadi pada saham tersebut secara jangka panjang.
Dalam jangka menengah, sahamnya bergerak menyamping dengan batas atas (resistance level) pada harga Rp 432/saham, dan batas bawah (support level) pada harga Rp 386/saham.
Saham Garuda diprediksi masih berfluktuasi dengan kecenderungan turun, menurut indikator teknikal Relative Strengh Index (RSI).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Bongkar Direksi & Komisaris, Begini Arah Saham Garuda
Meski pada Kamis ini (1/8/2019), maskapai BUMN ini sudah merilis laporan keuangan semester I-2019 yang positif, belum mampu mengangkat harga saham perusahaan penerbangan ini. Semester I-2019, Garuda kembali mencatatkan untung senilai US$ 24,11 juta atau Rp 337,59 miliar (dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Penurunan saham GIAA ini berbeda dengan awal tahun yang sempat bergerak naik hingga menyentuh level tertingginya yang pernah terjadi pada 8 Maret lalu yakni Rp 635/saham atau terapresiasi 109%.
Hingga penutupan sesi I Kamis ini, data perdagangan mencatat saham GIAA melemah 1% dan bergerak pada level Rp 396/saham, volume transaksinya sebanyak 5,93 juta unit senilai Rp 2,34 miliar.
Analisis Teknikal
Tren saham garuda bergerak turun (downtrend) sejak bulan Maret lalu. Posisi sahamnya kini bergerak di bawah rata-rata harganya dalam 50 hari terakhir (moving average/MA50), artinya tekanan masih terjadi pada saham tersebut secara jangka panjang.
![]() |
Dalam jangka menengah, sahamnya bergerak menyamping dengan batas atas (resistance level) pada harga Rp 432/saham, dan batas bawah (support level) pada harga Rp 386/saham.
Saham Garuda diprediksi masih berfluktuasi dengan kecenderungan turun, menurut indikator teknikal Relative Strengh Index (RSI).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Bongkar Direksi & Komisaris, Begini Arah Saham Garuda
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular