
Kemarin Terendah 4 Tahun, Saham HM Sampoerna Kini Melesat 5%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
30 July 2019 16:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Senin kemarin ditutup pada level terendah dalam kurun waktu 4 tahun, harga saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) langsung 'berlari' kencang pada perdagangan Selasa ini (30/7/2019).
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham HMSP hari ini ditutup naik 4,61% ke level Rp 2.950/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 131,98 juta saham senilai Rp 386,13 miliar.
Kemarin harga saham HMSP ditutup terkoreksi 3,09% ke level Rp 2.802/saham. Harga saham HMSP terakhir kali berada di level rendah terjadi pada 3 Juli 2015 yakni Rp 2.801/saham.
Dalam periode 4 tahun terakhir, harga tertinggi saham HMSP berada pada level Rp 5.230/saham. Ini terjadi pada tanggal 22 Januari 2018, setelah itu saham HMSP cenderung terkoreksi hingga hari ini.
Kemarin, HM Sampoerna baru saja menyampaikan laporan keuangan semester I-2018. Sepanjang semester I-2019 HMSP mengantongi kenaikan laba bersih 10,74% secara year on year (YoY) menjadi Rp 6,77 triliun, naik dari Rp 6,11 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba bersih ditopang kenaikan pendapatan perusahaan sebesar 3,17% menjadi Rp 50,71 triliun dari Rp 49,15 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Hingga semester I-2019 nilai aset perusahaan tercatat mengalami penurunan. Aset berjumlah sebesar Rp 43,11 triliun, turun dari Rp 46,60 triliun di akhir Desember 2018 lalu.
Turunnya jumlah aset ini ditengarai karena adanya penurunan jumlah kas dan setara kas dalam periode 6 bulan dari akhir Desember 2018 ke akhir Juni 2019 menjadi Rp 13,75 triliun dari Rp 15,51 triliun.
Meskipun pos laba rugi perusahaan menorehkan hasil yang cukup positif, lain halnya dengan pos neraca HMSP.
Dalam kurun waktu 6 bulan, total kewajiban perusahaan tumbuh 30,09% menjadi Rp 14,63 triliun dari sebelumnya hanya Rp 11,24 triliun di akhir Desember 2018.
Lalu, setelah dilihat lebih detail, pos kewajiban tumbuh signifikan karena utang cukai perusahaan melesat 182,87%, dari Rp 2,67 triliun di 31 Desember 2018, menjadi Rp 7,55 triliun di 30 Juni 2019.
Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan HMSP Andy Revianto menyampaikan kenaikan utang cukai terkait restorasi fasilitas pembayaran atas pembelian pita cukai pada akhir tahun, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.04/2017.
(hps/tas) Next Article Laba Cuma Naik 10%, Harga Saham Sampoerna Susut
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham HMSP hari ini ditutup naik 4,61% ke level Rp 2.950/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 131,98 juta saham senilai Rp 386,13 miliar.
Kemarin harga saham HMSP ditutup terkoreksi 3,09% ke level Rp 2.802/saham. Harga saham HMSP terakhir kali berada di level rendah terjadi pada 3 Juli 2015 yakni Rp 2.801/saham.
Dalam periode 4 tahun terakhir, harga tertinggi saham HMSP berada pada level Rp 5.230/saham. Ini terjadi pada tanggal 22 Januari 2018, setelah itu saham HMSP cenderung terkoreksi hingga hari ini.
Kemarin, HM Sampoerna baru saja menyampaikan laporan keuangan semester I-2018. Sepanjang semester I-2019 HMSP mengantongi kenaikan laba bersih 10,74% secara year on year (YoY) menjadi Rp 6,77 triliun, naik dari Rp 6,11 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba bersih ditopang kenaikan pendapatan perusahaan sebesar 3,17% menjadi Rp 50,71 triliun dari Rp 49,15 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Hingga semester I-2019 nilai aset perusahaan tercatat mengalami penurunan. Aset berjumlah sebesar Rp 43,11 triliun, turun dari Rp 46,60 triliun di akhir Desember 2018 lalu.
Turunnya jumlah aset ini ditengarai karena adanya penurunan jumlah kas dan setara kas dalam periode 6 bulan dari akhir Desember 2018 ke akhir Juni 2019 menjadi Rp 13,75 triliun dari Rp 15,51 triliun.
Meskipun pos laba rugi perusahaan menorehkan hasil yang cukup positif, lain halnya dengan pos neraca HMSP.
Dalam kurun waktu 6 bulan, total kewajiban perusahaan tumbuh 30,09% menjadi Rp 14,63 triliun dari sebelumnya hanya Rp 11,24 triliun di akhir Desember 2018.
Lalu, setelah dilihat lebih detail, pos kewajiban tumbuh signifikan karena utang cukai perusahaan melesat 182,87%, dari Rp 2,67 triliun di 31 Desember 2018, menjadi Rp 7,55 triliun di 30 Juni 2019.
Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan HMSP Andy Revianto menyampaikan kenaikan utang cukai terkait restorasi fasilitas pembayaran atas pembelian pita cukai pada akhir tahun, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.04/2017.
(hps/tas) Next Article Laba Cuma Naik 10%, Harga Saham Sampoerna Susut
Most Popular