Saham HMSP Cetak Rekor Terendah 4 Tahun, Beli atau Jual nih?

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
29 July 2019 16:48
Artinya harga saham HMSP berada pada level terendah dalam empat tahun terakhir.
Foto: Ilustrasi Produk Rokok (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sahamĀ PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) pada perdagangan hari ini, Senin (29/7/2019) ditutup pada level terendah sejak awal 2015. Artinya harga saham HMSP berada pada level terendah dalam 4 tahun terakhir.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, harga saham HMSP ditutup terkoreksi 3,09% ke level Rp 2.802/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 118,15 juta saham senilai Rp 336,59 miliar.


Harga saham HMSP terakhir pada level penutupan rendah yakni terjadi pada 3 Juli 2015. Saat itu harga saham HMSP ditutup pada level Rp 2.801/saham.

Dalam periode 4 tahun belakang harga tertinggi saham HMSP berada pada level Rp 5.230/saham. Ini terjadi pada tanggal 22 Januari 2018, setelah itu saham HMSP cenderung terkoreksi hingga hari ini.

Hari ini perseroan baru saja menyampaikan laporan keuangan semester I-2018. Sepanjang semester I-2019 HMSP mengantongi kenaikan laba bersih 10,74% secara year on year (YoY) menjadi Rp 6,77 triliun, naik dari Rp 6,11 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba bersih ditopang kenaikan pendapatan perusahaan sebesar 3,17% menjadi Rp 50,71 triliun dari Rp 49,15 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Di akhir periode ini aset perusahaan tercatat mengalami penurunan. Aset berjumlah sebesar Rp 43,11 triliun, turun dari Rp 46,60 triliun di akhir Desember 2018 lalu.


Turunnya jumlah aset ini ditengarai karena adanya penurunan jumlah kas dan setara kas dalam periode 6 bulan dari akhir Desember 2018 ke akhir Juni 2019 menjadi Rp 13,75 triliun dari Rp 15,51 triliun.

Meskipun pos laba rugi perusahaan menorehkan hasil yang cukup positif, lain halnya dengan pos neraca HMSP.

Dalam kurun waktu 6 bulan, total kewajiban perusahaan tumbuh 30,09% menjadi Rp 14,63 triliun dari sebelumnya hanya Rp 11,24 triliun di akhir Desember 2018.


Lalu, setelah dilihat lebih detail, pos kewajiban tumbuh signifikan karena utang cukai perusahaan melesat 182,87%, dari Rp 2,67 triliun di 31 Desember 2018, menjadi Rp 7,55 triliun di 30 Juni 2019.

Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan HMSP Andy Revianto menyampaikan kenaikan utang cukai terkait restorasi fasilitas pembayaran atas pembelian pita cukai pada akhir tahun, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.04/2017.

Ini Penjualan Rokok HMSP Selama 2018
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Kemarin Terendah 4 Tahun, Saham HM Sampoerna Kini Melesat 5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular