Pita Cukai Melonjak, Ini Strategi Sampoerna Tetap Cuan

teti purwanti, CNBC Indonesia
01 November 2022 11:43
A woman buys packs of Sampoerna-A mild cigarette at a shop in Jakarta, Indonesia, March 6, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan kenaikan beban pokok 18,58% secara tahunan menjadi Rp 70,89 triliun. Alhasil, laba kotor HMSP turun 1,8% jadi Rp 12,5 triliun dari sebelumnya Rp 12,73 triliun.

Presiden Direktur Vassilis Gkatzelis menjelaskan ada tiga faktor yang mempengaruhi profitabilitas perseroan. Menurutnya yang pertama adalah double digit tarif cukai yang saat ini berada di atas inflasi.

"Faktor kedua adalah melebarnya jarak tarif cukai antara golongan 1, 2, dan 3 serta purchasing power atau kemampuan membeli konsumen yang terpengaruh down trading," jelas Vassilis dalam paparan publik, Selasa (1/11/2022).

Untuk diketahui, menurut Vassilis jarak cukai antara golongan 1 dan 2 mencapai 40%. Hal ini menurut Vassilis berdampak pada profitabilitas, terutama untuk golongan 1.

"Kami masih berusaha untuk menciptakan long term value termasuk untuk pemangku kepentingan, ke depan pemulihan tetap kuat, begitu juga pertumbuhan perseroan," pungkas Vassilis.

Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (27/10/2022), perusahaan sejatinya membukukan pendapatan Rp 83,39 triliun di kuartal III-2022. Perolehan ini naik 15% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 72,52 triliun.

Akan tetapi, beban pokok lompat 18,58% secara tahunan menjadi Rp 70,89 triliun. Alhasil, laba kotor HMSP turun 1,8% jadi Rp 12,5 triliun dari sebelumnya Rp 12,73 triliun.

Usut punya usut, kenaikan beban pokok dipicu oleh kenaikan pita cukai 19,8% secara tahunan menjadi Rp 56,79 triliun dari sebelumnya Rp 47,4 triliun. Nilai ini merupakan nilai pita cukai atas barang yang terjual termasuk pita cukai atas barang dagangan yang dibeli dari PT Philip morris Indonesia yang telah terjual.

Pada saat yang sama, beban penjualan naik menjadi Rp 4,71 triliun dari sebelumnya Rp 4,69 triliun. Beban umum & administrasi juga naik jadi Rp 1,69 triliun dari sebelumnya Rp 1,38 triliun.

Imbasnya, laba sebelum pajak HMSP di kuartal tiga tahun ini tercatat Rp 6,39 triliun, turun dari sebelumnya Rp 7,11 triliun. Laba bersih tercatat Rp 4,9 triliun. Angka ini melemah 11,75% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 5,55 triliun.


(tep/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rp 8.000, Rokok Termahal Sampoerna Rp 749 Ribu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular