Sampoerna Komit Ciptakan Nilai Ekonomi Jangka Panjang

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
09 June 2023 18:06
Sampoerna
Foto: dok Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis

Jakarta, CNBC Indonesia - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) atau Sampoerna catat peningkatan penjualan bersih sebesar 12,5% dari Rp 98,9 triliun di 2021 menjadi Rp 111,2 triliun di 2022. Hasil ini ditopang oleh total volume penjualan yang mencapai sebesar 86,8 miliar unit atau naik 4,8% dari tahun sebelumnya.

Adapun peningkatan volume penjualan didorong oleh merek-merek premium di berbagai segmen utama, seperti Sampoerna A, Dji Sam Soe, dan Marlboro.

Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, mengatakan kombinasi dari dampak pandemi COVID-19 dengan kenaikan cukai sebesar dua digit dan melebarnya kesenjangan cukai antar segmen memberikan tantangan besar bagi industri tembakau, namun Sampoerna tetap fokus untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingannya.

"Kami mengembangkan strategi yang berorientasi ke masa depan dan memberikan kinerja topline yang kuat pada tahun 2022 dengan pertumbuhan volume tahun-ke-tahun dan stabilisasi pangsa pasar di tengah lingkungan usaha yang menantang dan percepatan downtrading ke segmen di bawah Golongan 1 dengan tarif cukai lebih rendah," kata Vassilis, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Jumat (9/6/2023).

Sampoerna juga mencatatkan pencapaian strategis yang penting dengan beroperasinya fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang pada kuartal-IV 2022 dengan nilai investasi lebih dari US$ 186 juta untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik.

"Ini adalah langkah besar dalam memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap yang dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah. Meskipun tidak bebas risiko, namun produk ini merupakan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya," kata Vassilis.

Vassilis juga mengatakan bahwa perseroan baru-baru ini memperkenalkan inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau bebas asap, yaitu IQOS ILUMA, melalui kelanjutan IQOS Club dengan peluncuran terbatas di 10 kota besar di Indonesia.

"Ini adalah tonggak penting untuk menandai kiprah Sampoerna selama 110 tahun di negara ini," kata Vassilis.

Seperti diketahui, Philip Morris International (PMI) sebagai induk perusahaan Sampoerna, telah mengembangkan ragam produk tembakau inovatif bebas asap tanpa proses pembakaran sebagai upaya memperkenalkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.

Salah satu produk bebas asap yang diperkenalkan di Indonesia adalah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS yang batang tembakaunya telah diproduksi oleh Sampoerna.

Fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia untuk batang tembakau yang dipanaskan merupakan yang pertama di Asia Tenggara, dan ketujuh di dunia.

Realisasi investasi ini menjadi bagian dari upaya Perseroan untuk turut mendukung prioritas pemerintah dalam mendorong investasi, meningkatkan ekspor barang jadi, dan hilirisasi industri.

"Investasi jangka panjang Sampoerna merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia. Di samping pembangunan pabrik, Sampoerna juga menciptakan nilai tambah ekonomi dan dampak sosial yang mencakup peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi, pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi maupun peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, dan peningkatan kinerja ekspor," kata Vassilis.

Sampoerna merupakan salah satu perusahaan dengan nilai investasi dan serapan tenaga kerja yang signifikan di Indonesia, serta pemimpin di industri hasil tembakau.

Tahun ini, Sampoerna merayakan 110 tahun operasinya di Indonesia, dan senantiasa berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan utamanya: konsumen dewasa, karyawan dan mitra usaha, serta masyarakat luas.

Hal ini diwujudkan Sampoerna dengan, antara lain, mempekerjakan lebih dari 66.000 karyawan secara langsung dan tidak langsung, dan mengoperasikan 7 fasilitas produksi milik Perseroan serta 38 fasilitas produksi bekerja sama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dimiliki oleh pengusaha dan koperasi lokal.

Melalui pemasok, Sampoerna juga secara konsisten menjalankan program kemitraan dengan 22.000 petani tembakau dan cengkeh lokal untuk memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi.

"Kiprah Sampoerna selama 110 tahun di Indonesia mengacu pada Prinsip Keberlanjutan yang telah mengadopsi kerangka kerja Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social, Governance/ESG). Kerangka ini diintegrasikan dalam setiap aktivitas kami melalui payung program "Sampoerna Untuk Indonesia" demi memastikan peran kami dalam kelestarian lingkungan, dan program yang memberikan dampak sosial nyata seperti program-program bersama UMKM dan petani mitra," tutup Vassilis.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! HM Sampoerna Tunjuk Direktur Keuangan Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular