Ombudsman Panggil Bank Mandiri, Apa Sebab Jaringan Eror?
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 July 2019 13:44
Jakarta, CNBCIndonesia - Ombudsman RI memastikan bahwa perbankan Indonesia aman untuk transaksi digital perbankan. Pernyataan ini merupakan buntut dari sistem PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang sempat eror beberapa waktu lalu.
"Kesimpulannya, perbankan Indonesia masih andal dan aman untuk menggunakan digital perbankan," kata Anggota Ombudsman RI, Dadan S Suharmawijaya saat konferensi pers di kantor Ombudsman, Senin (29/7/2019).
Ombudsman memang melakukan pemanggilan sejumlah pihak, diantaranya adalah Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Mandiri terkait persoalan tersebut. Dalam pertemuan itu, Ombudsman mendengarkan keterangan dari ketiganya.
Menurutnya, OJK saat kejadian langsung melakukan fungsi pengawasan. Sistem IT Bank Mandiri sebut juga telah memenuhi standar layanan yang tertuang dalam PO OJK.
Sementara itu dari sisi Bank Mandiri ada dua hal yang digarisbawahi yaitu pertama sistem IT dan kedua sisi cyber security. Menurutnya, yang terjadi adalah tak ada persoalan dengan cyber security.
"Perbankan Indonesia mampu menangkal hacker. Adapun yang terjadi pada Bank Mandiri, lebih kepada kehandalan IT-nya yang harus diperbaharui," katanya lagi.
Sementara itu dari sisi BI, dia mengatakan jika pihak bank sentral sempat merasa khawatir atas kejadian ini. Namun, setelah melakukan investigasi dipastikan tak ada ancaman makro ekonomi.
"Dan memang saran dari BI harus ditingkatkan keandalan IT-nya," tutupnya.
(roy/roy) Next Article Bank Mandiri: Ada 10% Nasabah yang Saldonya Berubah
"Kesimpulannya, perbankan Indonesia masih andal dan aman untuk menggunakan digital perbankan," kata Anggota Ombudsman RI, Dadan S Suharmawijaya saat konferensi pers di kantor Ombudsman, Senin (29/7/2019).
Ombudsman memang melakukan pemanggilan sejumlah pihak, diantaranya adalah Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Mandiri terkait persoalan tersebut. Dalam pertemuan itu, Ombudsman mendengarkan keterangan dari ketiganya.
Sementara itu dari sisi Bank Mandiri ada dua hal yang digarisbawahi yaitu pertama sistem IT dan kedua sisi cyber security. Menurutnya, yang terjadi adalah tak ada persoalan dengan cyber security.
"Perbankan Indonesia mampu menangkal hacker. Adapun yang terjadi pada Bank Mandiri, lebih kepada kehandalan IT-nya yang harus diperbaharui," katanya lagi.
Sementara itu dari sisi BI, dia mengatakan jika pihak bank sentral sempat merasa khawatir atas kejadian ini. Namun, setelah melakukan investigasi dipastikan tak ada ancaman makro ekonomi.
"Dan memang saran dari BI harus ditingkatkan keandalan IT-nya," tutupnya.
(roy/roy) Next Article Bank Mandiri: Ada 10% Nasabah yang Saldonya Berubah
Most Popular