
Ekspansi Pesat, Grab Dapat Rp 28 T Lagi dari Softbank
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 July 2019 13:06

Jakarta, CNBC Indonesia- Decacorn pertama dari Asia Tenggara, Grab, akan menerima suntikan modal lagi dari Softbank yang akan digunakan untuk pengembangan mobil listrik.
CEO Softbank Masayoshi Son mengatakan pihaknya akan berinvestasi sekitar US$ 2 miliar atau setara Rp 28 triliun (Kurs Rp 14.000) di Indonesia melalui Grab. Selain itu, Grab juga akan membuka kantor pusat kedua di Indonesia.
"Kami akan membuat kantor pusat Grab kedua di Indonesia dan menjadikan sebagai unicorn kelima (di Indonesia). Kami juga berinvestasi US$ 2 miliar melalui Grab, tetapi di atas itu semua, kami akan berinvestasi lebih banyak ke Indonesia," ujar Masayoshi, Senin (29/7/2019).
Rencana ini akan menambah total suntikan modal Softbank ke Grab. pada awal tahun ini Softbank baru saja menyuntikan US$ 1,46 miliar atau setraa dengan Rp 20 triliun (kurs Rp 14.000).
Suntikan modal tersebut merupakan bagian dari pendanaan Series H Grab senilai lebih dari US$ 4,5 miliar. Suntikan tersebut menambah valuasi Grab hingga melampaui US$ 11 miliar menurut Techcrunch.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pemerintah dan SoftBank sudah berdiskusi dengan tentang investasi tersebut. Kemungkinan yang akan dilirik para startup kecil potensial, tidak hanya startup besar seperti Grab dan Tokopedia.
"Masayoshi ingin investasi lebih ke Indonesia khususnya untuk kendaraan listrik, baterai lithium dan platform lainnya untuk infrastruktur mobil listrik," jelas Luhut.
Luhut menjelaskan SoftBank akan membangun satu ekosistem mulai yang pembangunan baterai lithium, sepeda motor, bus, mobil listrik sampai stasiun pengisian daya.
"Di Jakarta kita mau bikin pilot project pertama jadi cuaca yang jelek itu bisa teratasi. Kita target dalam waktu 3 tahun ini harus selesai," jelas Luhut.
"[Mereka sudah investasi] US$ 2 miliar. Dia (SoftBank) tambah lagi US$ 2 miliar, tadi presiden dia tambah lagi mungkin US$1 miliar jadi mungkin bisa US$5 miliar dalam 3 tahun ke depan ini," tambah Luhut.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta
CEO Softbank Masayoshi Son mengatakan pihaknya akan berinvestasi sekitar US$ 2 miliar atau setara Rp 28 triliun (Kurs Rp 14.000) di Indonesia melalui Grab. Selain itu, Grab juga akan membuka kantor pusat kedua di Indonesia.
"Kami akan membuat kantor pusat Grab kedua di Indonesia dan menjadikan sebagai unicorn kelima (di Indonesia). Kami juga berinvestasi US$ 2 miliar melalui Grab, tetapi di atas itu semua, kami akan berinvestasi lebih banyak ke Indonesia," ujar Masayoshi, Senin (29/7/2019).
Rencana ini akan menambah total suntikan modal Softbank ke Grab. pada awal tahun ini Softbank baru saja menyuntikan US$ 1,46 miliar atau setraa dengan Rp 20 triliun (kurs Rp 14.000).
Suntikan modal tersebut merupakan bagian dari pendanaan Series H Grab senilai lebih dari US$ 4,5 miliar. Suntikan tersebut menambah valuasi Grab hingga melampaui US$ 11 miliar menurut Techcrunch.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pemerintah dan SoftBank sudah berdiskusi dengan tentang investasi tersebut. Kemungkinan yang akan dilirik para startup kecil potensial, tidak hanya startup besar seperti Grab dan Tokopedia.
"Masayoshi ingin investasi lebih ke Indonesia khususnya untuk kendaraan listrik, baterai lithium dan platform lainnya untuk infrastruktur mobil listrik," jelas Luhut.
Luhut menjelaskan SoftBank akan membangun satu ekosistem mulai yang pembangunan baterai lithium, sepeda motor, bus, mobil listrik sampai stasiun pengisian daya.
"Di Jakarta kita mau bikin pilot project pertama jadi cuaca yang jelek itu bisa teratasi. Kita target dalam waktu 3 tahun ini harus selesai," jelas Luhut.
"[Mereka sudah investasi] US$ 2 miliar. Dia (SoftBank) tambah lagi US$ 2 miliar, tadi presiden dia tambah lagi mungkin US$1 miliar jadi mungkin bisa US$5 miliar dalam 3 tahun ke depan ini," tambah Luhut.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta
Most Popular