
Genjot Produksi Hulu, Pertamina Rilis Global Bond Rp 21 T
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 July 2019 11:04

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) kembali menerbitkan obligasi global atau global bond senilai US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$).
Direktur Keuangan Pertamina Pahala N Mansury menjelaskan, global bond tersebut diterbitkan untuk mengantisipasi kebutuhan peningkatan belanja modal atau capex (capital expenditure) yang tahun ini bisa mencapai US$ 4,5 miliar, bahkan di tahun depan mendekati US$ 9 miliar.
"Peningkatan capex untuk terus meningkatkan produksi hulu, dan kick off kilang Balikpapan, sehingga, kami menyiapkan dana capex tersebut dari sekarang," ujar Pahala kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Kamis (25/7/2019).
Lebih lanjut, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu menjelaskan, global bond tersebut terdiri dari dua seri, yakni Seri A yang berjangka waktu 10 tahun dan satu lagi Seri B bertenor 30 tahun, dan nilai masing-masing obligasi sebesar US$ 750 juta.
Seri A yang berjangka 10 tahun akan memberikan tingkat bunga 3,65% pada saat penutupan penawaran, sedangkan Seri B bertenor 30 tahun akan memberikan tingkat bunga 4,7%. Adapun penawaran global bond dibuka sejak Selasa (22/7/2019).
Pahala menuturkan, tingkat bunga tersebut merupakan tingkat bunga terbaik yang pernah diraih Pertamina selama menerbitkan obligasi.
"Termasuk dilihat dari spread [selisih kupon] terhadap treasury bond [obligasi acuan AS]," imbuhnya.
Pesanan yang masuk terhadap penawaran surat utang global ini mencapai US$ 10,4 miliar. Pahala menyebutkan, pada puncaknya, permintaan sempat mencapai US$ 12 miliar atau oversubscribe (kelebihan permintaan).
Adapun, Deutsche Bank, HSBC, PT Mandiri Sekuritas, dan Standard Chartered ditunjuk menjadi bookrunners dalam penawaran kali ini.
Meski kembali menerbitkan surat utang, Pahala menuturkan, kondisi rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) dan rasio cakupan utang (Debt Service Coverage Ratio) perusahaan masih sangat baik.
"DER dan DSCR kami sangat baik," tandasnya.
(tas) Next Article Pertamina Siap Rilis Obligasi Jumbo Rp 136 T
Direktur Keuangan Pertamina Pahala N Mansury menjelaskan, global bond tersebut diterbitkan untuk mengantisipasi kebutuhan peningkatan belanja modal atau capex (capital expenditure) yang tahun ini bisa mencapai US$ 4,5 miliar, bahkan di tahun depan mendekati US$ 9 miliar.
"Peningkatan capex untuk terus meningkatkan produksi hulu, dan kick off kilang Balikpapan, sehingga, kami menyiapkan dana capex tersebut dari sekarang," ujar Pahala kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Kamis (25/7/2019).
Lebih lanjut, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu menjelaskan, global bond tersebut terdiri dari dua seri, yakni Seri A yang berjangka waktu 10 tahun dan satu lagi Seri B bertenor 30 tahun, dan nilai masing-masing obligasi sebesar US$ 750 juta.
Seri A yang berjangka 10 tahun akan memberikan tingkat bunga 3,65% pada saat penutupan penawaran, sedangkan Seri B bertenor 30 tahun akan memberikan tingkat bunga 4,7%. Adapun penawaran global bond dibuka sejak Selasa (22/7/2019).
Pahala menuturkan, tingkat bunga tersebut merupakan tingkat bunga terbaik yang pernah diraih Pertamina selama menerbitkan obligasi.
"Termasuk dilihat dari spread [selisih kupon] terhadap treasury bond [obligasi acuan AS]," imbuhnya.
Pesanan yang masuk terhadap penawaran surat utang global ini mencapai US$ 10,4 miliar. Pahala menyebutkan, pada puncaknya, permintaan sempat mencapai US$ 12 miliar atau oversubscribe (kelebihan permintaan).
Adapun, Deutsche Bank, HSBC, PT Mandiri Sekuritas, dan Standard Chartered ditunjuk menjadi bookrunners dalam penawaran kali ini.
Meski kembali menerbitkan surat utang, Pahala menuturkan, kondisi rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) dan rasio cakupan utang (Debt Service Coverage Ratio) perusahaan masih sangat baik.
"DER dan DSCR kami sangat baik," tandasnya.
Pada 7 November 2018, Pertamina juga merilis global bond senilai US$ 750 juta, yang akan jatuh tempo pada 7 November 2048 (tenor 30 tahun) dengan tingkat bunga 6,50%.
(tas) Next Article Pertamina Siap Rilis Obligasi Jumbo Rp 136 T
Most Popular