Perang Dagang & Pelonggaran BI Bantu Rupiah Kalahkan Yuan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 July 2019 19:01
Yuan pada Rabu tidak terlalu merespon komentar Trump, tetapi investor semakin cemas akan kembali buntunya negosiasi kedua negara.
Foto: Pekerja menghitung uang di pusat penghitungan uang tunai perusahaan angkutan umum di Huaian, provinsi Jiangsu, China. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yuan kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Kamis (18/7/19) setelah menguat dalam dua hari beruntun.

Pada pukul 17:20 WIB, yuan diperdagangkan di level Rp 2.027,99 atau melemah 0,24% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya yuan bahkan turun ke level Rp 2.023,05.



Kabar negatif terkait negosiasi dagang AS-China memberikan tekanan bagi yuan. Dalam rapat kabinet di Gedung Putih yang digelar pada hari Selasa (16/7/2019), Trump menekankan bahwa AS dapat mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 325 miliar jika diperlukan.

"Ada produk impor senilai US$ 325 miliar yang bisa kita kenakan bea masuk baru jika kita mau," kata Trump, dilansir dari bloomberg.com.



Yuan pada perdagangan Rabu kemarin tidak terlalu merespon komentar Trump tersebut, tetapi investor yang semakin cemas akan kembali buntunya negosiasi kedua negara akhirnya memukul yuan.

Sementara dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) yang memutuskan memangkas suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate menjadi sentimen positif bagi Mata Uang Garuda.

Meski secara teori penurunan suku bunga dapat melemahkan kurs mata uang, tetapi pelaku pasar melihat hal ini dapat memacu perekonomian yang tentunya berdampak bagus bagi Indonesia.



Keputusan BI ini sejalan dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia. Dari 14 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, hanya dua yang memperkirakan suku bunga acuan masih bertahan di 6%.

Akibat pelemahan hari ini, yuan kini kembali mendekati level terendah sejak September 2017 yang disentuh pada awal pekan lalu. Berikut tabel pergerakan yuan melawan rupiah sepanjang bulan Juli di pasar spot, melansir data dari Refinitiv.



TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Putusan Sidang MK dan KTT G20 Bikin Yuan Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular