
Aturan IMEI Belum Jelas, Ini Strategi Trikomsel Oke
Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 July 2019 16:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten peritel ponsel, PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) belum mengkaji dampak ke kinerja perusahaan dengan adanya rencana pemerintah untuk mengkaji aturan pemblokiran ponsel ilegal melalui International Mobile Equipment Identity (IMEI).
Direktur Trikomsel Jason Aleksander Kardachi mengatakan masih belum bisa diproyeksikan dampak dari rencana pemerintah tersebut bagi kinerja bisnis perusahaan. Faktor IMEI ini juga ditengarai menjadi pendorong harga saham Trikomsel terus melambung dalam beberapa waktu terakhir.
"Pada saat ini, perseroan masih belum dapat mengevaluasi dampak kenaikan penjualan yang ditimbulkan oleh rencana kebijakan yang baru ini, perseroan masih menunggu kejelasan aturan tersebut," kata Jason dalam paparan publik insidentil di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Data perdagangan mencatat, dalam sebulan terakhir, harga saham TRIO sudah meningkat 752% seiring dengan sentimen positif pembatasan ponsel ilegal di Indonesia.
Rencana pemerintah menerapkan aturan verifikasi dan nomor identitas asli ponsel melalui IMEI ini mampu mengangkat saham-saham penjualan ponsel, salah satunya TRIO. Rencananya regulasi IMEI ini akan diterapkan pada 19 Agustus 2019.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan regulasi IMEI bertujuan untuk melindungi konsumen selain melindungi industri ponsel dalam negeri.
Bahkan pengguna bisa menyerahkan kode IMEI kepada kepolisian untuk diidentifikasi dan menindaklanjuti kasus pencurian berdasarkan pelacakan terhadap kode IMEI.
Saham TRIO sejak 17 Juli masih disuspensi atau dihentikan perdagangan sementara oleh BEI setelah harga sahamnya melonjak tajam. Padahal saham ini baru dibuka suspensinya pada 16 Juli, setelah suspensi pertama pada 15 Juli.
Adapun strategi yang dilakukan perusahaan saat ini ialah Trikomsel tengah menjajaki pembicaraan dengan dua hingga tiga calon investor strategis baru yang akan masuk sebagai pemegang saham perusahaan melalui mekanisme penerbitan saham baru tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) alias private placement.
Dengan mekanisme ini, artinya tidak ada penawaran kepada pemegang saham eksisting atas saham baru yang akan diterbitkan. Proses private placement ini diharapkan akan selesai di akhir tahun ini.
"Kami sedang mengidentifikasi masuknya investor strategis, masih belum ada yang pasti dan dalam pembicaraan. Belum pasti masuknya pakai skema apa, tapi mungkin private placement," kata Jason.
Selain rencana untuk pengembangan bisnis, Trikomsel juga tengah fokus merestrukturisasi utang perusahaan yang saat ini, terdiri dari dua tranch (seri) dengan total kewajiban mencapai Rp 3 triliun.
Tranch A memiliki tenor hingga 7 tahun ke depan, sedang untuk tranch B masih memiliki waktu hingga 9 tahun ke depan. Perusahaan juga tengah bernegosiasi dengan kreditor untuk terms of payment yang tak memberatkan perusahaan.
"Posisi utang masih sama dengan akhir 2018 sebesar Rp 3 triliun. Masih diskusi dengan lender untuk restrukturisasi. Pembayaran masih nunggu kepastian lender," imbuh dia.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di BEI 2 Juli lalu, perseroan juga baru mengumumkan rilis laporan keuangan kuartal I-2019. Pendapatan neto amblas 36% menjadi Rp 286,34 miliar dari periode kuartal I-2018 yakni Rp 445,14 miliar. Rugi bersih dialami sebesar Rp 3,28 miliar, padahal periode yang sama tahun sebelumnya untung Rp 48,58 miliar.
Aturan IMEI bikin saham emiten ponsel melejit.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Tak Mau Ketinggalan, Saham Trikomsel Terbang 27% karena IMEI
Direktur Trikomsel Jason Aleksander Kardachi mengatakan masih belum bisa diproyeksikan dampak dari rencana pemerintah tersebut bagi kinerja bisnis perusahaan. Faktor IMEI ini juga ditengarai menjadi pendorong harga saham Trikomsel terus melambung dalam beberapa waktu terakhir.
"Pada saat ini, perseroan masih belum dapat mengevaluasi dampak kenaikan penjualan yang ditimbulkan oleh rencana kebijakan yang baru ini, perseroan masih menunggu kejelasan aturan tersebut," kata Jason dalam paparan publik insidentil di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Data perdagangan mencatat, dalam sebulan terakhir, harga saham TRIO sudah meningkat 752% seiring dengan sentimen positif pembatasan ponsel ilegal di Indonesia.
Rencana pemerintah menerapkan aturan verifikasi dan nomor identitas asli ponsel melalui IMEI ini mampu mengangkat saham-saham penjualan ponsel, salah satunya TRIO. Rencananya regulasi IMEI ini akan diterapkan pada 19 Agustus 2019.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan regulasi IMEI bertujuan untuk melindungi konsumen selain melindungi industri ponsel dalam negeri.
Bahkan pengguna bisa menyerahkan kode IMEI kepada kepolisian untuk diidentifikasi dan menindaklanjuti kasus pencurian berdasarkan pelacakan terhadap kode IMEI.
Saham TRIO sejak 17 Juli masih disuspensi atau dihentikan perdagangan sementara oleh BEI setelah harga sahamnya melonjak tajam. Padahal saham ini baru dibuka suspensinya pada 16 Juli, setelah suspensi pertama pada 15 Juli.
Adapun strategi yang dilakukan perusahaan saat ini ialah Trikomsel tengah menjajaki pembicaraan dengan dua hingga tiga calon investor strategis baru yang akan masuk sebagai pemegang saham perusahaan melalui mekanisme penerbitan saham baru tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) alias private placement.
Dengan mekanisme ini, artinya tidak ada penawaran kepada pemegang saham eksisting atas saham baru yang akan diterbitkan. Proses private placement ini diharapkan akan selesai di akhir tahun ini.
Selain rencana untuk pengembangan bisnis, Trikomsel juga tengah fokus merestrukturisasi utang perusahaan yang saat ini, terdiri dari dua tranch (seri) dengan total kewajiban mencapai Rp 3 triliun.
Tranch A memiliki tenor hingga 7 tahun ke depan, sedang untuk tranch B masih memiliki waktu hingga 9 tahun ke depan. Perusahaan juga tengah bernegosiasi dengan kreditor untuk terms of payment yang tak memberatkan perusahaan.
"Posisi utang masih sama dengan akhir 2018 sebesar Rp 3 triliun. Masih diskusi dengan lender untuk restrukturisasi. Pembayaran masih nunggu kepastian lender," imbuh dia.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di BEI 2 Juli lalu, perseroan juga baru mengumumkan rilis laporan keuangan kuartal I-2019. Pendapatan neto amblas 36% menjadi Rp 286,34 miliar dari periode kuartal I-2018 yakni Rp 445,14 miliar. Rugi bersih dialami sebesar Rp 3,28 miliar, padahal periode yang sama tahun sebelumnya untung Rp 48,58 miliar.
Aturan IMEI bikin saham emiten ponsel melejit.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Tak Mau Ketinggalan, Saham Trikomsel Terbang 27% karena IMEI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular