Mau Borong Saham ERAA & TRIO Bro? Liat Dulu Fundamentalnya

Houtmand P Saragih & Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
16 July 2019 11:07
Saham peritel telepon genggam liar tapi awas kinerja fundamentalnya jauh dari kata memuaskan
Foto: Doc. CNBC International
Jakarta, CNBC Indonesia- Emiten peritel telepon genggam (ponsel) akhir-akhir ini bergerak liar, bahkan ada yang sampai dihentikan sementara perdagangannya (suspensi) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Emiten yang terkena suspensi tersebut adalah PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO). Pada tanggal 12 Juli 2019, BEI menghentikan sementara perdagangan saham TRIO di pasar reguler dan pasar tunai. Tapi tak lama, karena pada 15 Juli juga, BEI memutuskan untuk membuka kembali perdagangan saham TRIO.

Perusahaan peritel handphone lainnya yang harga sahamnya juga bergerak liar adalah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Sebelum Latah Beli Saham ERA & TRIO, Cek Ini DuluFoto: CNBC Indonesia/Dwi Ayunintyas


Dari grafik di atas terlihat bahwa harga saham ERAA mulai merangkak naik sejak akhir Mei, dimana dalam satu bulan perusahaan sudah mencatatkan penguatan sampai 45,39%.

Sementara itu, harga saham TRIO bahkan bergerak lebih liar lagi. Dari grafik tersebut terlihat pada 2 Juli harga saham perusahaan melesat, dimana dalam satu bulan TRIO telah membukukan kenaikan hampir 8 kali lipat, yaitu 752%.

Salah satu sentimen yang tampaknya berperan besar dalam dalam mengerek harga saham ERAA dan TRIO adalah langkah pemerintah untuk yang membuat regulasi tentang IMEI (International Mobile Equipment Identity) untuk ponsel-ponsel yang beredar di Indonesia, terutama ponsel illegal.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengembangkan sistem identifikasi produk ponsel ilegal yang dinamakan Device Identification, Registration, and Blocking System (DIRBS).

Sistem ini sebagai upaya memvalidasi database nomor identitas asli ponsel atau IMEI. Upaya ini dilakukan pemerintah guna mencegah dan mengurangi peredaran ponsel yang masuk ke Indonesia secara ilegal sehingga melindungi industri dan konsumen dari barang black market atau barang ilegal.

Akan tetapi, sejatinya pelaku pasar harap mendinginkan pikiran sesaat sebelum latah untuk ikutan memburu emiten ERAA dan TRIO. Pasalnya, melansir kinerja keuangan perusahaan pada kuartal I-2019, keduanya mencatatkan pertumbuhan negatif, TRIO bahkan menorehkan rapor merah karena tercatat mengalami kerugian.

Sebelum Latah Beli Saham ERA & TRIO, Cek Ini DuluFoto: CNBC Indonesia/Dwi Ayunintyas


Berdasar tabel di atas baik ERAA maupun TRIO keduanya mencatatkan pertumbuhan negatif pada pos pendapatan dengan koreksi masing-masing 13,96% dan 35,67% YoY.

Sedangkan untuk laba bersih, keuntungan ERAA untuk kuartal pertama tahun ini anjlok 76,93% secara tahunan menjadi hanya Rp 47,38 miliar. TRIO bahkan tidak mampu menorehkan laba, dan harus pasrah merugi Rp 3,28 miliar. Padahal pada kuartal I-2018, perusahaan mencatatkan laba bersih senilai Rp 48,58 miliar.

Dari capaian ini saja terlihat bahwa tidak ada nada positif dari performa keuangan ERAA dan TRIO, meski memang ERAA sedikit lebih unggul karena masih mampu mencetak laba.

Lebih lanjut, mari tilik resiko kredit kedua perusahaan berdasarkan analisis rasio liabilitas terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER).

DER menunjukkan tingkat utang perusahaan yang dihitung dengan membagi total utang dengan total ekuitas (yang diatribusikan pada pemilik induk). DER bisa juga menandakan resiko kredit perusahaan, semakin tinggi nilainya maka semakin besar resiko kredit. DER umumnya berada di kisaran 1-2 kali.

Dari tabel di atas, terlihat DER emiten ERAA masih berada pada batas wajar, yaitu 1,56 kali. Namun untuk TRIO, nilai DER tercatat negatif 1,08 kali.

Setelah ditilik, pada kuartal I-2019, nilai ekuitas TRIO untuk pemilik entitas induk tercatat negatif Rp 3,51 triliun. Ini berarti, total kewajiban perusahaan mengalahkan nilai aset perusahaan, dimana hal tersebut merupakan salah satu pertanda awal kesulitan keuangan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa) Next Article LIVE NOW! Erajaya Bicara Soal IMEI & Harga Saham Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular