
Tunggu Bunga Acuan BI, Rupiah Melemah Lagi Lawan Riyal
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 July 2019 15:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs Riyal kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Rabu (17/7/19), meski demikian mata uang Arab Saudi ini masih berada dekat titik terlemah dalam satu tahun terakhir.
Pada pukul 15:10 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.722 atau menguat 0,22% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Pada Selasa kemarin, riyal juga menguat 0,11%, tetapi di awal pekan anjlok 0,59%, bahkan menyentuh level terlemah satu tahun Rp 3.702.
Rupiah diterpa aksi ambil untung (profit taking) setelah mencapai level terkuat satu tahun melawan riyal. Apalagi Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan suku bunga Kamis (18/7/19) besok.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Dari 14 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, hanya dua yang memperkirakan suku bunga acuan masih bertahan di 6%.
Meski secara teori penurunan suku bunga dapat melemahkan kurs mata uang, tetapi juga dapat berdampak bagus bagi perekonomian sehingga bisa menjadi sentimen positif bagi Mata Uang Garuda.
Di sisi lain, riyal sedang mendapat sentimen positif dari kenaikan harga minyak mentah, untuk jenis Brent naik 0,51% dan WTI 0,26% pada siang ini, mengutip data CNBC International.
Perekonomian Arab Saudi mengandalkan ekspor minyak mentah, kenaikan harga emas hitam ini akan berdampak positif bagi mata uangnya, sebaliknya jika turun berdampak negatif.
Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah sepanjang bulan Juli di pasar spot mengutip data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Harga Minyak Melonjak, Riyal Lompati Rupiah
Pada pukul 15:10 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.722 atau menguat 0,22% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Pada Selasa kemarin, riyal juga menguat 0,11%, tetapi di awal pekan anjlok 0,59%, bahkan menyentuh level terlemah satu tahun Rp 3.702.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Dari 14 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, hanya dua yang memperkirakan suku bunga acuan masih bertahan di 6%.
Meski secara teori penurunan suku bunga dapat melemahkan kurs mata uang, tetapi juga dapat berdampak bagus bagi perekonomian sehingga bisa menjadi sentimen positif bagi Mata Uang Garuda.
Di sisi lain, riyal sedang mendapat sentimen positif dari kenaikan harga minyak mentah, untuk jenis Brent naik 0,51% dan WTI 0,26% pada siang ini, mengutip data CNBC International.
Perekonomian Arab Saudi mengandalkan ekspor minyak mentah, kenaikan harga emas hitam ini akan berdampak positif bagi mata uangnya, sebaliknya jika turun berdampak negatif.
Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah sepanjang bulan Juli di pasar spot mengutip data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Harga Minyak Melonjak, Riyal Lompati Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular