
Ulasan Teknikal IHSG
Pidato Jokowi Bikin IHSG Menguat, Gimana Besok?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 July 2019 18:22

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan di awal pekan ini, Senin (15/7/2019) dengan sangat baik. IHSG mampu mengakhiri perdagangan di zona hijau dengan penguatan 0,7% ke level 6.418.
Sementara nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,6% ke level Rp 13.915/dolar AS di pasar spot. Level penutupan rupiah hari ini menjadi yang tertinggi setahun terakhir. Penguatan rupiah turut membantu sektor keuangan menguat 0,87% dan menjadi penyumbang poin terbanyak bagi IHSG.
IHSG sudah menguat 0,55% ketika dibuka pagi tadi didorong positifnya pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih Joko Widodo pada Sabtu lalu. Selain itu, pidato emosional Jokowi di Sentul Convention Center (SCC) hari Minggu tadi malam juga direspons positif.
Dampak positif dari kondisi politik yang makin kondusif tercermin dari penutupan IHSG sesi I pada level 6.426 atau menguat 0,83%. Penguatan tersebut juga didorong surplus neraca dagang bulan Juni senilai US$ 196 juta yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pukul 11.00 WIB.
Memasuki sesi II penguatan IHSG sempat berlanjut hingga mencatatkan level tertinggi hariannya pada pukul 13.55 WIB di level 6.438 atau menguat 1,03%.
Selepas menyentuh level tertingginya tersebut, penguatan IHSG semakin terkikis karena aksi ambil untung pelaku pasar di bursa. Namun demikian IHSG masih mampu mengakhiri perdagangan dengan penguatan 0,7% sore hari ini.
Secara transaksi perdagangan lumayan ramai dengan membukukan Rp 8,84 triliun. Adapun investor asing kembali membukukan net buy senilai Rp 258 miliar di pasar reguler, angkanya bahkan mencapai Rp 528 miliar jika ditambah dengan transaksi yang terjadi di pasar negosiasi dan tunai.
Adapun saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing yakni: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Rp 117,58), PT Bank Mandiri Tbk (Rp 94 miliar), PT Bank Central Asia Tbk (Rp 82 miliar), dan PT Astra International Tbk (Rp 39 miliar).
Secara teknikal, IHSG cenderung bergerak mengikuti tren kenaikan jangka pendeknya. Pola lilin putih pendek (short white candle) yang terbentuk hari ini menandakan kontinuitas pergerakan dari tren yang ada.
Secara posisi IHSG juga masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average five/MA5), sehingga mempunyai kecenderungan menguat dalam jangka pendek.
Ruang penguatan IHSG masih terbuka secara momentum, mengingat IHSG belum memasuki level jenuh belinya (overbought), menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Simak, Ini Deretan Sentimen Penggerak IHSG Pekan Depan!
Sementara nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,6% ke level Rp 13.915/dolar AS di pasar spot. Level penutupan rupiah hari ini menjadi yang tertinggi setahun terakhir. Penguatan rupiah turut membantu sektor keuangan menguat 0,87% dan menjadi penyumbang poin terbanyak bagi IHSG.
IHSG sudah menguat 0,55% ketika dibuka pagi tadi didorong positifnya pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih Joko Widodo pada Sabtu lalu. Selain itu, pidato emosional Jokowi di Sentul Convention Center (SCC) hari Minggu tadi malam juga direspons positif.
Dampak positif dari kondisi politik yang makin kondusif tercermin dari penutupan IHSG sesi I pada level 6.426 atau menguat 0,83%. Penguatan tersebut juga didorong surplus neraca dagang bulan Juni senilai US$ 196 juta yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pukul 11.00 WIB.
Memasuki sesi II penguatan IHSG sempat berlanjut hingga mencatatkan level tertinggi hariannya pada pukul 13.55 WIB di level 6.438 atau menguat 1,03%.
Selepas menyentuh level tertingginya tersebut, penguatan IHSG semakin terkikis karena aksi ambil untung pelaku pasar di bursa. Namun demikian IHSG masih mampu mengakhiri perdagangan dengan penguatan 0,7% sore hari ini.
Secara transaksi perdagangan lumayan ramai dengan membukukan Rp 8,84 triliun. Adapun investor asing kembali membukukan net buy senilai Rp 258 miliar di pasar reguler, angkanya bahkan mencapai Rp 528 miliar jika ditambah dengan transaksi yang terjadi di pasar negosiasi dan tunai.
Adapun saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing yakni: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Rp 117,58), PT Bank Mandiri Tbk (Rp 94 miliar), PT Bank Central Asia Tbk (Rp 82 miliar), dan PT Astra International Tbk (Rp 39 miliar).
Secara teknikal, IHSG cenderung bergerak mengikuti tren kenaikan jangka pendeknya. Pola lilin putih pendek (short white candle) yang terbentuk hari ini menandakan kontinuitas pergerakan dari tren yang ada.
![]() |
Secara posisi IHSG juga masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average five/MA5), sehingga mempunyai kecenderungan menguat dalam jangka pendek.
Ruang penguatan IHSG masih terbuka secara momentum, mengingat IHSG belum memasuki level jenuh belinya (overbought), menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Simak, Ini Deretan Sentimen Penggerak IHSG Pekan Depan!
Most Popular