Gebyar Saham BCA, Pecah Rekor & Kokoh di Puncak Klasemen

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
15 July 2019 17:12
BBCA kembali cetak rekor menembus harga Rp 30.525/unit saham, sehingga kapitalisasi pasar perusahaan tembus Rp 752,59 triliun.
Foto: PT Bank Central Asia Tbk. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten dengan kapitalisasi pasar tertinggi, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali memecahkan rekor harga saham tertinggi sepanjang sejarah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data pasar menunjukkan, harga saham BBCA berhasil ditutup naik 1,58% ke level Rp 30.525/unit saham, dimana selama perdagangan sempat menyentuh level Rp 30.575/unit saham. Secara year to date saham BCA sudah naik 17,4%.

Nilai kapitalisasi pasar perusahaan berada di Rp 752,59 triliun. BBCA semakin mempersulit para pesaingnya untuk mengejar kapitalisasi pasar perusahaan yang saat ini berada di posisi pertama.

Selain itu, data pasar juga mencatat emiten BBCA menjadi jawara saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp 374,65 miliar dan volume perdagangan sebesar 12,29 juta unit.

Investor asing juga cukup banyak mengoleksi saham bank BUKU IV satu ini dengan membukukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 102,62 miliar.

Sepanjang tahun berjalan, imbal hasil yang berhasil dibukukan oleh BBCA mencapai 17,4%. Kemudian, apabila investor menggelontorkan dananya untuk membeli emiten asuhan Grup Djarum tersebut, cuannya menjadi 32,57%.

Dalam jangka pendek, berdasarkan analisis teknikal, harga saham BBCA masih berpotensi untuk terus menguat. Pasalnya rata-rata pergerakan 5 hari (moving average 5 days/MA5) saham perusahaan masih di bawah pergerakan harga saham BBCA.

Sebagai informasi ketika garis MA5 berada di bawah pergerakan harga saham, masih ada potensi bagi perusahaan untuk terus mencatatkan penguatan dalam waktu dekat.
Sah! BBCA Kembali Rekor Dan Tembus Rp 30.525/unitFoto: Refinitiv
Ket:
Garis Kuning: Saham BBCA,
Garis Ungu: MA5

Salah satu alasan emiten satu ini terus menarik minta pelaku pasar karena aksi korporasi perusahaan yang berniat untuk kembali mencaplok satu bank lagi.

Direktur BCA Santoso menyampaikan niat tersebut belum disampaikan ke public karena masih dipersiapkan.

"Kami buka wacana untuk [akuisisi] satu lagi. Banknya belum tahu. Ini bagian dari konsolidasi," jelas Santoso. "[Akuisisinya] bisa tahun ini, kalau enggak bisa tahun depan. Tapi itu semua sudah dalam rencana kami," ujarnya ketika ditemui dalam acara Halal Bihalal BI dan OJK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019).

BCA pertama kali tercatat di BEI (dulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada 31 Mei 2000 dengan melepas sebanyak 662,40 juta saham dengan harga perdana Rp 1.400/saham.

Kurtal I-2019 BCA Raup Laba 6,1 T
[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article BBCA Sentuh Harga Saham Tertinggi Sejak IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular