Simak, Ini Deretan Sentimen Penggerak IHSG Pekan Depan!

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 July 2019 19:58
Simak deretan sentiman lokal maupun global yang berpotensi gerakkan pasar pekan depan
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali diperdagangkan esok Senin (8/7/2019). Pada Jumat kemarin, IHSG terkoreksi tipis 0,03% pada level 6.373.

Secara mingguan, IHSG menguat 0,23%. Meski mengalami penguatan dalam enam pekan terakhir, persentase penguatannya semakin menurun.
Untuk lima hari ke depan, ada beberapa sentimen dari dalam negeri maupun luar yang patut dicermati investor karena berpotensi menggerakan pasar.

Beberapa sentimen utama yang dikompilasikan Tim Riset CNBC Indonesia sepekan kedepan:

Dari Dalam Negeri

Pertama, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2019, pada hari Senin (8/7/2019) esok. Angka pada bulan Mei sebesar 128,2, naik tipis dibandingkan bulan April di angka 128,1.

Kenaikan pada angka tersebut akan memberikan sentimen positif bagi sektor konsumer, yang mana bobotnya terbesar kedua terhadap IHSG.

Kedua, BI akan merilis data penjualan eceran (retail sales) sehari setelah data IKK diumumkan. Data yang akan diumumkan yakni bulan Mei 2019 atau lebih lambat 1 bulan dibandingkan data IKK.

Pada bulan April 2019, angka penjualan ritel tumbuh cukup baik sebesar 6,7%, namun masih lebih rendah dibandingkan penjualan bulan Maret yang tumbuh 10,1%.

Untuk data bulan Mei diperkirakan ada peningkatan, mengingat ada momen Ramadan yang berpotensi mengerek penjualan ritel.

Ketiga, Dana-dana asing yang masuk belakangan ini berpotensi membuat IHSG akan kembali melanjutkan kenaikannya secara mingguan. Investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 1,44 triliun di pasar reguler bursa sepanjang minggu lalu.

"Inflow Rp 171,1 triliun, terdiri dari Rp 98,5 triliun ke pasar Surat Berharga Negara [SBN] dan Rp 71,5 triliun ke saham. Ini terus masuk investasi ke Indonesia karena kepercayaan pasar ke Indonesia," tutur Perry Warjiyo selaku gubernur BI.

Dari Global
Pertama, Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih berkecamuk masih menjadi topik utama yang dinahas para investor.
Kabar baiknya adalah, Amerika Serikat (AS) dan China dilaporkan akan kembali berdiskusi minggu depan meski hanya melalui sambungan telepon.

Kedua, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau disebut the Federal Reserves (the Fed) akan kembali berpidato pukul 20:45 WIB, Selasa (9/7/2019).

Seperti diketahui bahwa angka penciptaan lapangan kerja non pertanian (non farm payrolls/NFP) periode Juni 2019 yang diumumkan Jumat kemarin berada di angka 224.000 orang, jauh lebih baik dari data periode Mei 2019 pada angka 72.000.

NFP merupakan salah satu indikator yang dilihat the Fed untuk menentukan kebijakan suku bunganya, jika Jerome "Jay" Powell memberikan pidato "speech" yang kurang mengarah kepada penurunan suku bunga (less dovish) maka bursa AS akan terkoreksi dan efeknya akan ke bursa utama Asia.

Ketiga, Britania Raya akan mengumumkan data pertumbuhan ekonominya untuk bulan Mei 2019, Rabu (10/7/2019). Angka pertumbuhan bulan April yang telah direvisi berada di angka 0,3%.

Poling yang dihimpun Reuters, pertumbuhan Inggris hanya tumbuh 0,1%. Jika angkanya dibawah konsensus para analis, maka berpotensi mempengaruhi harga saham mengingat Inggris merupakan negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia.

Keempat, Departemen Ketenagakerjaan AS akan mengumumkan data inflasi secara keseluruhan dan inflasi inti (Core CPI), Kamis (11/7/2019). Angka inflasi bulan Mei 0,1%, inflasi inti tumbuh 2%.

Untuk inflasi secara keseluruhan, poling Reuters mengatakan akan terjadi stagnasi di angka 0%, sedangkan inflasi inti akan tetap di angka 2%.

Kenaikan angka inflasi bagi AS sangat menggembirakan karena menandakan ekonominya menggeliat, di sisi lain jika angkanya terlalu tinggi maka the Fed akan bersikap tidak akan menurunkan suku bunga.

Kelima, Departemen Ketenagakerjaan AS kembali akan mengumumkan data belanja para perusahaan AS (Producer Price Index/PPI), Jumat (12/7/2019).
Data PPI secara keseluruhan pada bulan Mei masih tumbuh 0,1% sesuai poling reuters pada bulan tersebut. Untuk bulan Juni ini, Poling Reuters masih pada angka yang sama yakni 0,1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/gus) Next Article Kuy, IHSG Bisa Tembus 6.300 Hari Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular