
Analisis
Naik Segan Turun Enggan, Ini Penyebab Harga Emas Stagnan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 July 2019 14:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas menguat tipis pada perdagangan Selasa (9/7/19) kemarin, tetapi masih berada di bawah level psikologis US$ 1.400 per troy ounce. Pada perdagangan hari ini, Rabu (10/9/19) logam mulia ini kembali berbalik turun. Nihilnya sentimen penggerak membuat emas naik segan turun pun enggan.
Penggerak utama emas saat ini adalah spekulasi pemangkasan suku bunga Bank Sentral (AS) atau Federal Reserve (The Fed). Pasca rilis data tenaga kerja AS pasar memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga maksimal dua kali tahun ini.
Namun, masih ada rilis data inflasi Kamis (11/7/19) besok yang juga menjadi salah satu acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter. Sebelumnya pada Kamis dini hari pukul 1:00 WIB akan dirilis notula rapat kebijakan moneter The Fed yang berlangsung 20 Juni lalu. Kala itu The Fed bersikap dovish yang membuat pasar berspekulasi suku bunga akan dipangkas sebanyak tiga kali di tahun ini.
Bos The Fed, Jerome Powell, Kamis besok juga akan memberikan paparan kebijakan moneter di hadapan Komite Perbankan AS pada pukul 21:00 WIB. Ini akan menjadi fokus utama pelaku pasar, dan bisa jadi akan menggerakkan harga emas lebih jauh.
Padatnya jadwal dari AS Kamis besok membuat harga emas tanpa arah yang jelas, tetapi notula The Fed bisa menggerakkan pada hari ini mengingat perdagangan emas spot maupun futures masih berakhir Kamis dini hari sebelum memasuki hari perdagangan baru.
Pada pukul 14:05 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.391 per troy ounce, melansir data investing.com.
Analisis Teknikal
Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD kembali ke bawah level psikologis US$ 1.400, dan bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi di atas MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) bergerak turun, dengan histogram sudah memasuki wilayah negatif.
Pada time frame 1 menit, emas bergerak di bawah MA 8, MA 21 dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak turun dan memasuki wilayah jenuh jual (oversold).
Harga emas sudah menembus ke bawah support (tahanan bawah) US$ 1.394 yang kini menjadi resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah level tersebut, emas berpeluang turun ke area US$ 1.388, atau lebih jauh ke level US$ 1.283
Sebaliknya jika resisten ditembus, emas berpeluang naik menguji kembali level psikologis US$ 1.400. Jika berhasil ditembus, logam mulai berpeluang naik lagi ke level US$ 1.405
Namun tanpa momentum penggerak baru, emas kemungkinan akan bergerak di rentang US$ 1.388-1.400 per troy ounce.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Cooling Down! Harga Emas Pekan Ini Turun Pekan Ini
Penggerak utama emas saat ini adalah spekulasi pemangkasan suku bunga Bank Sentral (AS) atau Federal Reserve (The Fed). Pasca rilis data tenaga kerja AS pasar memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga maksimal dua kali tahun ini.
Bos The Fed, Jerome Powell, Kamis besok juga akan memberikan paparan kebijakan moneter di hadapan Komite Perbankan AS pada pukul 21:00 WIB. Ini akan menjadi fokus utama pelaku pasar, dan bisa jadi akan menggerakkan harga emas lebih jauh.
Padatnya jadwal dari AS Kamis besok membuat harga emas tanpa arah yang jelas, tetapi notula The Fed bisa menggerakkan pada hari ini mengingat perdagangan emas spot maupun futures masih berakhir Kamis dini hari sebelum memasuki hari perdagangan baru.
Pada pukul 14:05 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.391 per troy ounce, melansir data investing.com.
Analisis Teknikal
![]() Sumber: investing.com |
Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD kembali ke bawah level psikologis US$ 1.400, dan bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi di atas MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) bergerak turun, dengan histogram sudah memasuki wilayah negatif.
![]() Sumber: investing.com |
Pada time frame 1 menit, emas bergerak di bawah MA 8, MA 21 dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak turun dan memasuki wilayah jenuh jual (oversold).
Harga emas sudah menembus ke bawah support (tahanan bawah) US$ 1.394 yang kini menjadi resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah level tersebut, emas berpeluang turun ke area US$ 1.388, atau lebih jauh ke level US$ 1.283
Sebaliknya jika resisten ditembus, emas berpeluang naik menguji kembali level psikologis US$ 1.400. Jika berhasil ditembus, logam mulai berpeluang naik lagi ke level US$ 1.405
Namun tanpa momentum penggerak baru, emas kemungkinan akan bergerak di rentang US$ 1.388-1.400 per troy ounce.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Cooling Down! Harga Emas Pekan Ini Turun Pekan Ini
Most Popular