
Terpuruk, Dolar Australia Dekati Level Terendahnya 2,5 Tahun
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 July 2019 19:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia terpuruk melawan rupiah pada perdagangan Selasa (9/8/19) hingga mendekati level terlemah dalam dua setengah tahun terakhir. Penurunan tingkat keyakinan bisnis Australia menjadi penyebab jebloknya performa Mata Uang Kanguru.
Pada pukul 18:20 WIB pelemahan dolar Australia semakin dalam dibandingkan siang tadi, diperdagangkan di level Rp 9.790,04 atau melemah 0,42% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Titik terendah dua setengah tahun sebelumnya disentuh pada 21 Juni lalu di level Rp 9.756,79.
National Australia Bank (NAB) pagi tadi melaporkan indeks keyakinan bisnis menurun menjadi 2 di bulan Juni dari bulan sebelumnya sebesar 7. Indikator ini menggunakan angka 0 sebagai ambang batas, di atas nol berarti keyakinan dunia usaha membaik, sementara di bawah nol keyakinannya memburuk.
Meski demikian penurunan angka indeks di bulan Juni tetap berdampak negatif bagi dolar Australia, apalagi hal tersebut terjadi saat Bank Sentralnya (Reserve Bank of Australia/RBA) sudah memangkas suku bunga guna mendongkrak kinerja perekonomian.
RBA sudah memangkas suku bunga masing-masing 25 basis poin dalam pada Juni dan bulan ini, membuat suku bunga berada di level terendah sepanjang masa sebesar 1%.
Hal tersebut membuat spread bunga di Australia dan Indonesia semakin lebar. Dengan kondisi perekonomian Australia yang sedang melambat, investasi di Indonesia terlihat lebih menguntungkan yang membuat rupiah berjaya.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia melawan rupiah di pasar spot sepanjang bulan Juli, berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910
Pada pukul 18:20 WIB pelemahan dolar Australia semakin dalam dibandingkan siang tadi, diperdagangkan di level Rp 9.790,04 atau melemah 0,42% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Titik terendah dua setengah tahun sebelumnya disentuh pada 21 Juni lalu di level Rp 9.756,79.
National Australia Bank (NAB) pagi tadi melaporkan indeks keyakinan bisnis menurun menjadi 2 di bulan Juni dari bulan sebelumnya sebesar 7. Indikator ini menggunakan angka 0 sebagai ambang batas, di atas nol berarti keyakinan dunia usaha membaik, sementara di bawah nol keyakinannya memburuk.
Meski demikian penurunan angka indeks di bulan Juni tetap berdampak negatif bagi dolar Australia, apalagi hal tersebut terjadi saat Bank Sentralnya (Reserve Bank of Australia/RBA) sudah memangkas suku bunga guna mendongkrak kinerja perekonomian.
RBA sudah memangkas suku bunga masing-masing 25 basis poin dalam pada Juni dan bulan ini, membuat suku bunga berada di level terendah sepanjang masa sebesar 1%.
Hal tersebut membuat spread bunga di Australia dan Indonesia semakin lebar. Dengan kondisi perekonomian Australia yang sedang melambat, investasi di Indonesia terlihat lebih menguntungkan yang membuat rupiah berjaya.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia melawan rupiah di pasar spot sepanjang bulan Juli, berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular