Investasi di Saham Asuransi, Mana yang Paling Cuan?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 July 2019 18:59
Kalangan analis menulis sektor asuransi merupakan sektor tak terlalu agresif pergerakannya, hal ini mencerminkan likuiditasnya yang rendah.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten asuransi masuk dalam sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga saat ini ada 15 emiten yang tercatat dalam subsektor ini. Kalangan analis menulis sektor asuransi merupakan sektor tak terlalu agresif pergerakannya, hal ini mencerminkan likuiditasnya yang rendah.

Pelaku pasar juga tak ayal jarang melirik emiten-emiten ini lantaran sahamnya yang dinilai tak likuid. Salah satu sebabnya karena kapitalisasi pasarnya (market cap) yang tak terlalu beras.

"Memang likuiditasnya kurang baik, sehingga kurang menarik. Mungkin market cap-nya [kapitalisasi pasar] juga kurang besar," kata Suria Dharma, analis Samuel Sekuritas Indonesia kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Menurut Suria, selain karena pengaruh sebaran investor publik rendah dan market cap juga lebih kecil, emiten-emiten asuransi juga kurang aktif dalam melakukan aksi korporasi dan pengembangan usaha.

CNBC Indonesia merekap pergerakan harga saham di perusahaan asuransi ini dan menemukan bahwa pergerakan saham tertinggi sejak awal tahun hingga hari ini 8 Juli 2019 dialami oleh saham PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI), saham yang masih memiliki afiliasi dengan keluarga BJ Habibie.

Foto: Monica Wareza/CNBC Indonesia

Asuransi adalah salah satu sub-sektor yang masuk sektor Keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sub-sektor lain yakni bank, lembaga pembiayaan (multifinance), perusahaan efek (broker), dan lainnya (perusahaan holding jasa investasi).

Data sektoral di BEI per 8 Juli 2019 menunjukkan, ada 89 jumlah emiten di sektor Keuangan, terbagi atas bank (44 emiten), multifinance (16 emiten), perusahaan efek (5 emiten), asuransi (15 emiten), dan lainnya (9 emiten).

Begini Kinerja Asuransi Umum
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Ada 15 Emiten Asuransi di Bursa tapi Tak Likuid, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular