
S&P Naikkan Rating Perusahaan Kimia Milik Prajogo Pangestu
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 July 2019 10:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor's (S&P) meningkatkan rating PT Chandra Asri Pertrochemical Tbk. (TPIA) menjadi BB- dengan outlook stabil dari sebelumnya B+ dengan outlook yang sama. Kenaikkan rating perusahaan ini didukung oleh kinerja operasional yang kuat dari induk usahanya PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Analis S&P Vishal Kulkarni menilai kualitas kredit perusahaan ini mirip dengan induk usahanya yang juga didukung oleh anak usahanya yang baru, Star Energy.
"Outlook stabil Chandra Asri mencerminkan ekspektasi kami bahwa profil kredit Barito akan tetap stabil selama 12 bulan ke depan, dengan rasio utang terhadap EBITDA konsolidasi mendekati 3,5x," kata Vishal dalam risetnya, dikutip CNBC Indonesia Selasa (2/7/2019).
S&P memperkirakan ke depan Chandra Asri masih akan menjadi anak usaha utama dalma grup tersebut.
Sehingga hingga 12 bulan ke depan lembaga rating ini berekspektasi bahwa produksi, penjualan dan profitabilitas perusahaan akan stabil dan rasio utang terhadap EBITDA akan terjaga di level 2,5x.
Diperkirakan pada periode 2019-2020 mendatang perusahaan akan mencatatkan EBITDA senilai US$ 275 juta-US$ 325 juta. Hal ini sejalan dengan ekspektasi S&P terhadap potensi industri pertrokimia Indonesia.
Perusahaan mempertahankan saldo kas yang kuat lebih dari US$ 500 juta dan jumlah utang sekitar US$ 650 juta.
"Kami mengharapkan Chandra Asri untuk mempertahankan rasio utang bruto terhadap EBITDA kurang dari 2,5 kali selama siklus, setidaknya sampai ekspansi cracker-nya," lanjutnya.
Peringkat ini bisa diturunkan jika profil kredit Barito Pacific secara konsolidasi melemah substansial dan rasio utang konsolidasi terhadap EBITDA berada di atas 4,0x tanpa prospek perbaikan jangka pendek.
Sebaliknya, rating ini juga bisa ditingkatkan kembali juka kualitas kredit induk usahanya terus membaik dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
(hps/hps) Next Article Ternyata S&P Incar Porsi Saham Minoritas di Pefindo
Analis S&P Vishal Kulkarni menilai kualitas kredit perusahaan ini mirip dengan induk usahanya yang juga didukung oleh anak usahanya yang baru, Star Energy.
S&P memperkirakan ke depan Chandra Asri masih akan menjadi anak usaha utama dalma grup tersebut.
Diperkirakan pada periode 2019-2020 mendatang perusahaan akan mencatatkan EBITDA senilai US$ 275 juta-US$ 325 juta. Hal ini sejalan dengan ekspektasi S&P terhadap potensi industri pertrokimia Indonesia.
Perusahaan mempertahankan saldo kas yang kuat lebih dari US$ 500 juta dan jumlah utang sekitar US$ 650 juta.
"Kami mengharapkan Chandra Asri untuk mempertahankan rasio utang bruto terhadap EBITDA kurang dari 2,5 kali selama siklus, setidaknya sampai ekspansi cracker-nya," lanjutnya.
Peringkat ini bisa diturunkan jika profil kredit Barito Pacific secara konsolidasi melemah substansial dan rasio utang konsolidasi terhadap EBITDA berada di atas 4,0x tanpa prospek perbaikan jangka pendek.
Sebaliknya, rating ini juga bisa ditingkatkan kembali juka kualitas kredit induk usahanya terus membaik dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
(hps/hps) Next Article Ternyata S&P Incar Porsi Saham Minoritas di Pefindo
Most Popular