Menguat Dua Hari Beruntun, Dolar Australia Akhirnya Melemah
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 June 2019 15:11
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia akhirnya melemah melawan rupiah pada perdagangan Jumat (28/6/19) setelah menguat dua hari beruntun.
Rupiah mendapat sentimen positif tambahan dari kepastian Presiden Jokowi melanjutkan periode pemerintahannya lima tahun ke depan. Arah kebijakan perekonomian tentunya tidak akan banyak berubah, bahkan Jokowi mengatakan akan mengeluarkan kebijakan "gila" untuk lebih memacu pertumbuhan ekonomi.
Pada pukul 13:30 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 9.882, atau melemah sekitar 0,24%
Kepastian Jokowi menjadi presiden periode 2019 - 2024 terjadi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Putusan MK memperkuat hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Dalam dua hari terakhir, dolar Australia mendapat sentimen positif dari harapan akan tercapainya damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 hari ini dan besok di Tokyo Jepang.
Namun, penasihat ekonomi Presiden Trump yakni Larry Kudlow malah mengatakan Gedung Putih masih bisa mengenakan bea impor baru yang sudah direncanakan sebelumnya terhadap berbagai produk China.
Pernyataan Kudlow membuat pasar cemas akan kemungkinan kembali gagalnya perundingan, dan perang dagang bisa semakin tereskalasi. China merupakan mitra dagang utama Australia, memburuknya kondisi ekonomi Negeri Tiongkok akibat perang dagang tentunya berdampak buruk juga ke Negeri Kanguru, dan berdampak negatif ke dolar Australia.
Pelemahan di pasar spot membuat kurs jual beli di dolar Australia berubah di beberapa bank siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910
Rupiah mendapat sentimen positif tambahan dari kepastian Presiden Jokowi melanjutkan periode pemerintahannya lima tahun ke depan. Arah kebijakan perekonomian tentunya tidak akan banyak berubah, bahkan Jokowi mengatakan akan mengeluarkan kebijakan "gila" untuk lebih memacu pertumbuhan ekonomi.
Pada pukul 13:30 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 9.882, atau melemah sekitar 0,24%
Kepastian Jokowi menjadi presiden periode 2019 - 2024 terjadi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Putusan MK memperkuat hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Dalam dua hari terakhir, dolar Australia mendapat sentimen positif dari harapan akan tercapainya damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 hari ini dan besok di Tokyo Jepang.
Namun, penasihat ekonomi Presiden Trump yakni Larry Kudlow malah mengatakan Gedung Putih masih bisa mengenakan bea impor baru yang sudah direncanakan sebelumnya terhadap berbagai produk China.
Pernyataan Kudlow membuat pasar cemas akan kemungkinan kembali gagalnya perundingan, dan perang dagang bisa semakin tereskalasi. China merupakan mitra dagang utama Australia, memburuknya kondisi ekonomi Negeri Tiongkok akibat perang dagang tentunya berdampak buruk juga ke Negeri Kanguru, dan berdampak negatif ke dolar Australia.
Pelemahan di pasar spot membuat kurs jual beli di dolar Australia berubah di beberapa bank siang ini.
| Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
| BCA | 9.865,13 | 9.945,13 |
| BRI | 9.826,26 | 9.965,63 |
| Mandiri | 9.883,00 | 9.924,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular