Analisis

Jokowi Dua Periode dan Harap-Harap Cemas G20 Gerakkan Rupiah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 June 2019 13:05
Rupiah mempertahankan penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, sehari setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah masih mempertahankan penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (28/6/19), sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Putusan MK memperkuat hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Merespons putusan MK, KPU akan menggelar rapat pleno akhir pekan ini. Rapat itu juga akan menetapkan Jokowi-Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.



Jokowi yang melanjutkan periode pemerintahannya tentunya menjadi kabar bagus bagi pasar, arah kebijakan Istana Negara tentunya tidak akan banyak berubah. Satu ketidakpastian sudah hilang di pasar, karena pemerintah sekarang tinggal menjalankan roda perekonomian untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Presiden Jokowi sudah menyatakan akan mengambil kebijakan "gila" untuk kepentingan negara, dan tentunya untuk memacu perekonomian agar tumbuh lebih tinggi.

Selain menyambut kembali terpilihnya Jokowi, pasar juga saat ini berfokus pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang sedang berlangsung di Tokyo hari ini dan besok. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping menjadi sorotan utama, dan pasar berharap akan adanya kesepakatan yang menghentikan perang dagang.


Berakhirnya perang dagang tentunya akan berdampak positif bagi ekonomi global, termasuk ekonomi dalam negeri. Namun Larry Kudlow, penasihat ekonomi Presiden Trump, malah mengatakan Gedung Putih masih bisa mengenakan bea impor baru yang sudah direncanakan sebelumnya terhadap berbagai produk dari China.

Komentar tersebut membuat pelaku pasar harap-harap cemas yang membuat penguatan rupiah menjadi terbatas. Pada pukul 12:06 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 14.135, mengutip data investing.com.

Analisis Teknikal

Jokowi 2 Periode dan Harap-Harap Cemas G20 Gerakkan RupiahGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Sumber: investing.com

Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan masih di bawah MA20 /rerata 20 hari (garis merah).

Indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih di wilayah negatif yang memberikan gambaran sentimen bearish atau pelemahan dolar AS untuk jangka menengah.

Jokowi 2 Periode dan Harap-Harap Cemas G20 Gerakkan RupiahGrafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Sumber: investing.com

Pada time frame 1 jam, belum ada perubahan target level-level resisten (tahanan atas) maupun support (tahanan bawah).

Rupiah berada di antara MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator Stochastic bergerak turun dan sudah memasuki wilayah jenuh jual (oversold).

Rupiah sudah menembus support Rp 14.152, dan kini menjadi resisten terdekat. Selama tertahan di bawah level tersebut rupiah berpeluang menguat (USD/IDR turun) ke level Rp 14.115. Sementara jika kembali ke atas Rp 14.152 dapat membawa rupiah melemah ke level Rp 14.180.

Potensi pergerakan rupiah hingga akhir perdagangan nanti di kisaran Rp 14.115 - Rp 14.152.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular