Harga Ayam Jatuh! Saham 4 Emiten Pakan Amblas, CPIN Terparah

tahir saleh, CNBC Indonesia
26 June 2019 12:45
Saham-saham emiten produsen ayam dan pakan ternak (poultry) terus tertekan pada perdagangan Rabu ini (26/6/2019).
Foto: REUTERS/Thomas Peter
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten produsen ayam dan pakan ternak (poultry) terus tertekan pada perdagangan Rabu ini (26/6/2019), melanjutkan tren koreksi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir dan secara tahun berjalan atau year to date (ytd).

Sentimen rendahnya harga ayam di peternak membuat saham-saham emiten di sektor ini terus tertekan kendati pemerintah terus berupaya menyeimbangkan antara permintaan dan suplai di pasaran.


Data perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, dua saham poultry melemah, sementara dua stagnan dengan kecenderungan melemah. Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) stagnan di level Rp 4.430/saham dengan koreksi tahun berjalan sebesar 38,69%.

Nilai transaksi saham CPIN mencapai Rp 8,65 miliar dengan volume perdagangan Rp 1,96 juta saham. Padahal, saham CPIN dibuka naik di level Rp 4.440/saham di awal perdagangan.

Saham PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN) juga stagnan di level Rp 1.085/saham dengan koreksi secara tahun berjalan sebesar 22,22%. Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 4,89 miliar dan volume perdagangan 4,54 juta saham. Saham MAIN dibuka di level Rp 1.090/saham.


Adapun saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) minus 0,66% di level Rp 1.510/saham dengan koreksi sejak awal tahun hingga saat ini mencapai 29,77%. Nilai transaksi mencapai Rp 18,99 miliar dan volume perdagangan 12,67 juta saham.

Terakhir, saham PT Sierad Produce Tbk (SIPD) hari ini juga minus 1,67% di level Rp 885/saham dengan koreksi tahun berjalan mencapai 13,66%. Volume transaksi cenderung rendah Rp 354.000 dengan volume perdagangan 400 saham.

Secara tahun berjalan atau ytd, saham CPIN paling dalam koreksinya, disusul JPFA dan MAIN.

Saham Emiten Pakan Ternak, YTD (Jan-26 Juni 2019)
*Data sesi I, 26 Juni 2019 
EmitenSaham (Rp)% Ytd
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)4.430-38,69
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)1.510-29.77
PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN)1.085-22,22
PT Sierad Produce Tbk (SIPD)885-13,66
Sumber: BEI   

Salah satu sentimen terbesar sektor ini ialah harga ayam yang masih di level rendah.

Melansir data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga rata-rata daging ayam ras segar di tingkat konsumen, pada 24 Juni lalu, berada di level Rp 33.350/kilogram (kg), di mana ini merupakan harga terendah sejak 18 April 2019. Pada 26 Juni ini, harganya turun lagi menjadi rata-rata Rp 32.850/kg.


Seperti diketahui, harga daging ayam yang awalnya melemah di kuartal pertama tahun ini, memasuki bulan puasa mulai merangkak naik karena tingginya permintaan masyarakat.

Di tingkat peternak, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi mengatakan saat ini terjadi kelebihan pasokan ayam, sehingga berdampak pada harga livebird (ayam hidup) di tingkat peternak (farmgate) yang mencapai titik terendah Rp 7.000/kg.

Padahal, harga pokok produksi (HPP) peternak minimum ada di kisaran Rp 18.500/kg. Artinya, ada kerugian yang cukup dalam, sehingga mengakibatkan para peternak merana. Bahkan pada Senin pekan ini, 24/6, beberapa penawaran menyentuh harga Rp 5.500-6.000/kg.

"Kondisi yang tidak terselesaikan ini menggambarkan terjadi situasi bottle neck [penyumbatan] di level ukuran ayam besar yang menyebabkan ayam hidup semua ukuran tergeser pada kondisi harga jual jauh di bawah HPP," kata Sugeng melalui rilis yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (25/6/2019).




(tas/prm) Next Article Saham Charoen Pokphand Jeblok 2 Hari, Ada Apa sih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular