
Rupiah Tekuk Dolar AS, Mata Uang Utama Lainnya Bagaimana?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 June 2019 16:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah mencatat kinerja impresif di pekan ini melawan dolar Amerika Serikat (AS). Pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dan Bank Indonesia (BI) menjadi fokus utama di pekan ini.
Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau 7-Day Reverse Repo Rate di level 6% pada Kamis (20/6/19).
Namun, bukan berarti tak ada stimulus yang diberikan oleh bank sentral. BI memutuskan untuk menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk bank umum menjadi 6%, dari yang sebelumnya 6,5%. Sementara itu, GWM untuk bank syariah juga dipangkas sebesar 50 bps menjadi 4,5%, dari yang sebelumnya 5%.
Merespons pengumuman tersebut rupiah terus mempertahankan kinerja positif melawan dolar AS. Namun bagaimana kinerja rupiah dengan mata uang utama lainnya?
Berikut performa rupiah melawan lima mata uang utama dunia sepanjang pekan ini, berdasarkan data dari Refinitiv.
Dolar AS
Melawan Mata Uang Paman Sam, rupiah berhasil membukukan penguatan 1,19% ke level Rp 14.150, bahkan sempat menyentuh level Rp 14.075, yang merupakan level terkuat sejak 23 April.
Selain faktor BI, penguatan tajam rupiah juga dipicu kebijakan The Fed yang membuka peluang pemangkasan suku bunga.
Pasca-pengumuman kebijakan bank sentral paling powerful di dunia tersebut, pelaku pasar semakin yakin Jerome Powell, sang pimpinan, akan memangkas suku bunga di tahun ini. Hal tersebut tercermin dari perangkat FedWatch milik CME Group yang menunjukkan hingga akhir tahun probabilitas suku bunga 2,25% - 2,50% ditahan sebesar 0% alias tidak ada.
Perangkat yang sama menunjukkan pelaku pasar melihat peluang The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali, yakni di bulan Juli, September, dan Desember.
Euro
Mata uang blok 19 negara ini masih cukup tangguh di pekan ini, meski Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, sudah menyatakan akan menggelontorkan stimulus moneter jika perekonomian zona euro memburuk.
Draghi juga menegaskan penurunan suku bunga merupakan salah satu amunisi untuk memacu perekonomian. Pernyataan tersebut mengindikasikan ECB juga membuka peluang memangkas suku bunga.
Namun, tetap saja euro masih tangguh melawan rupiah, dan sepanjang pekan ini menguat 0,22%.
Halaman Selanjutnya >>>
Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau 7-Day Reverse Repo Rate di level 6% pada Kamis (20/6/19).
Namun, bukan berarti tak ada stimulus yang diberikan oleh bank sentral. BI memutuskan untuk menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk bank umum menjadi 6%, dari yang sebelumnya 6,5%. Sementara itu, GWM untuk bank syariah juga dipangkas sebesar 50 bps menjadi 4,5%, dari yang sebelumnya 5%.
Berikut performa rupiah melawan lima mata uang utama dunia sepanjang pekan ini, berdasarkan data dari Refinitiv.
Dolar AS
Melawan Mata Uang Paman Sam, rupiah berhasil membukukan penguatan 1,19% ke level Rp 14.150, bahkan sempat menyentuh level Rp 14.075, yang merupakan level terkuat sejak 23 April.
Selain faktor BI, penguatan tajam rupiah juga dipicu kebijakan The Fed yang membuka peluang pemangkasan suku bunga.
Pasca-pengumuman kebijakan bank sentral paling powerful di dunia tersebut, pelaku pasar semakin yakin Jerome Powell, sang pimpinan, akan memangkas suku bunga di tahun ini. Hal tersebut tercermin dari perangkat FedWatch milik CME Group yang menunjukkan hingga akhir tahun probabilitas suku bunga 2,25% - 2,50% ditahan sebesar 0% alias tidak ada.
Perangkat yang sama menunjukkan pelaku pasar melihat peluang The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali, yakni di bulan Juli, September, dan Desember.
Euro
Mata uang blok 19 negara ini masih cukup tangguh di pekan ini, meski Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, sudah menyatakan akan menggelontorkan stimulus moneter jika perekonomian zona euro memburuk.
Draghi juga menegaskan penurunan suku bunga merupakan salah satu amunisi untuk memacu perekonomian. Pernyataan tersebut mengindikasikan ECB juga membuka peluang memangkas suku bunga.
Namun, tetap saja euro masih tangguh melawan rupiah, dan sepanjang pekan ini menguat 0,22%.
Halaman Selanjutnya >>>
Next Page
Performa Rupiah Vs Pound, Yen, dan Yuan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular