Analisis Teknikal

The Fed Lebih Kalem, Kurs Euro Terus Melaju Naik

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 June 2019 18:13
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang mengumumkan kebijakan moneter Kamis (20/6/19) dini hari tadi.
Foto: euro (REUTERS/Heinz-Peter Bader)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (20/6/19) dini hari tadi malam. Namun hasilnya terkesan lebih sabar alias dovish dibandingkan dengan bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB).

Sentimen ini kemudian membuat mata uang euro terus menekan dolar AS pada perdagangan Kamis ini.

Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengatakan banyak para anggota dewan melihat semakin penting untuk menerapkan kebijakan yang lebih akomodatif. The Fed juga memberikan indikasi akan ada pemangkasan sebanyak dua kali di tahun ini.

Analis dari Goldman Sachs memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga di bulan Juli dan September.



Di sisi lain, Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi sebelumnya juga bersikap dovish, tetapi ia menyatakan akan menggelontorkan stimulus moneter jika perekonomian zona euro memburuk. Artinya jika kondisi ekonomi blok 19 negara tersebut membaik, kemungkinan tidak akan ada stimulus dari ECB.

Dengan kondisi tersebut, terlihat jika The Fed lebih dovish dibandingkan dengan ECB, dan euro bisa terus melaju naik. Pada pukul 13:35 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1291, mengutip kuotasi MetaTrader 5.  

Analisis Teknikal

The Fed Lebih Dovish, Euro Terus Melaju NaikGrafik: EUR/USD Harian
Sumber: MetaTrader 5

Pada grafik harian, trading euro melawan dolar disimbolkan dengan EUR/USD yang bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA 21 hari (garis hijau), MA 8 hari (garis merah) namun masih tertahan MA 125 hari (garis biru).

Sementara indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) masih berada di zona positif, namun terlihat bergerak turun.

Outlook untuk jangka menengah, jika mampu mengakhiri perdagangan di atas level US$ 1,1250, euro berpotensi terus menguat.



The Fed Lebih Dovish, Euro Terus Melaju NaikGrafik: EUR/USD 30 Menit
Sumber: MetaTrader 5


Pada time frame 30 menit, euro bergerak di atas MA 8 dan 21 tetapi di bawah MA 125, dengan MACD berada di wilayah positif. Sementara indikator Stochastic bergerak naik dan memasuki wilayah jenuh beli (overbought).

Area resisten (tahanan atas) US$ 1,1287 sudah berhasil ditembus, dan kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat. Selama bertahan di atas support euro berpeluang naik ke area US$ 1,1310. Penembusan di atas area tersebut akan membuka peluang ke area US$ 1,1335.

Sementara jika menembus ke bawah US$ 1,1287, euro berpeluang terkoreksi turun ke area US$ 1,1250.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/tas) Next Article Trading Cuan Rp 70 Juta, Euro Dulu Dibuang Kini Disayang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular