Hingga Mei, Marketing Sales Summarecon Capai Rp 2 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 June 2019 15:46
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pra penjualan atau marketing sales mencapai Rp 2 triliun hingga Mei 2019.
Foto: Summareconbekasi.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pra penjualan atau marketing sales mencapai Rp 2 triliun hingga Mei 2019.

Perolehan itu setara 50% dari target marketing sales Summarecon tahun ini sebesar Rp 4 triliun.

Lydia Tjio, Direktur SMRA optimistis, target pra penjualan Rp 4 triliun dapat tercapai seiring adanya relaksasi fiskal kebijakan pembebasan pajak bagi aset properti di bawah Rp 30 miliar. Selain itu, daya beli masyarakat diperkirakan kembali pulih pada semester kedua pasca-Pemilu 2019 yang berlangsung lancar dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter.

"Kami optimistis, dengan relaksasi pajak bisa melampui estimasi ini, potensi penurunan suku bunga, kami targetkan marketing sales mencapai lebih dari Rp 4 triliun," kata Lydia Tjio, saat paparan publik di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (20/6/2019).


Dari komposisi, penjualan properti di Summarecon Serpong mendominasi, yaitu 50%, sisanya dikontribusi dari penjualan properti di Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Kelapa Gading, Makassar dan Karawang.

Tahun ini emiten berkode saham SMRA itu mengalokasikan belanja modal Rp 650 miliar, lebih rendah dari tahun sebelumnya karena pembelian tanah tidak seagresif di tahun 2018. Rinciannya, sebesar Rp 350 miliar akan dipakai untuk mengakuisisi lahan, sedangkan Rp 300 miliar untuk investasi properti.

"Pembelian tanah tidak agresif karena sudah banyak jumlah tanah diperoleh sebelumnya," jelas Lydia.

Adapun, untuk pendapatan, perseroan meyakini sepanjang tahun 2019 bisa tumbuh pada kisaran 5-8%. Sebagai gambaran, tahun lalu SMRA membukukan pendapatan Rp 5,66 triliun dari tahun sebelumnya Rp 5,64 triliun.

Pendapatan terbesar SMRA diperoleh dari penjualan rumah yang naik menjadi Rp 1,82 triliun dari sebelumnya Rp 810 miliar dan pendapatan mal dan ritel menjadi Rp 1,37 triliun dari Rp 1,29 triliun. Sedangkan, laba bersih tercatat Rp 690,6 miliar, naik 30% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Menanti bangkitnya sektor properti.
[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Cari Saham Properti Yang Ngasih Cuan? Summarecon Bisa Nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular