
Laba 2018 Melejit 151%, Transcoal Sebar Dividen Rp 80 M
Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 June 2019 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten transportasi batu bara, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) akan membagikan dividen senilai Rp 79,68 miliar dari laba bersih perusahaan tahun lalu. Besaran itu mencerminkan dividend pay out ratio sebesar 30%. Dengan demikian para pemegang saham akan menerima dividen Rp 15,5/saham.
Direktur Utama Trancoal Pacific Dirc Richard Talumewo mengatakan pembagian dividen ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini.
"Sesuai dengan aturan berlaku, dividen ini akan dibagikan pada 19 Juli 2019" kata Dirc di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/6).
Harga saham TCPI pada Rabu ini diperdagangkan di level Rp 6.575/saham atau naik 2,73% kendati secara tahun berjalan sahamnya anjlok 26%. Dengan demikian, dividend yield yang dicatatkan yakni 0,02%.
Dividend yield menunjukkan berapa banyak imbal hasil (arus kas/dividen) yang diterima pada setiap rupiah yang diinvestasikan ke dalam suatu saham perusahaan.
Tahun lalu, perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp 265,61 miliar, melejit 151% dibanding dengan laba bersih perusahaan di akhir 2017 yang senilai Rp 106 miliar.
Laba bersih itu seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 50% menjadi Rp 2,32 triliun dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,55 triliun.
Peningkatan laba bersih ini juga sebagai dampak dari akuisisi sister company (perusahaan satu pengendalian), yaitu PT Kanz Gemilang Utama oleh perseroan di bulan Oktober 2018.
Dengan akuisisi tersebut, perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di dua perusahaan pelayaran yang memiliki puluhan armada, yaitu PT Energy Transporter Indonesia dan PT Sentra Makmur Lines.
Pada 2018, perseroan juga berhasil menambah basis pelanggan dengan mendapatkan kontrak pengangkutan bijih nikel di Sulawesi untuk periode 5 tahun.
Direktur Utama Trancoal Pacific Dirc Richard Talumewo mengatakan pembagian dividen ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini.
"Sesuai dengan aturan berlaku, dividen ini akan dibagikan pada 19 Juli 2019" kata Dirc di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/6).
Dividend yield menunjukkan berapa banyak imbal hasil (arus kas/dividen) yang diterima pada setiap rupiah yang diinvestasikan ke dalam suatu saham perusahaan.
Tahun lalu, perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp 265,61 miliar, melejit 151% dibanding dengan laba bersih perusahaan di akhir 2017 yang senilai Rp 106 miliar.
Laba bersih itu seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 50% menjadi Rp 2,32 triliun dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,55 triliun.
Peningkatan laba bersih ini juga sebagai dampak dari akuisisi sister company (perusahaan satu pengendalian), yaitu PT Kanz Gemilang Utama oleh perseroan di bulan Oktober 2018.
Dengan akuisisi tersebut, perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di dua perusahaan pelayaran yang memiliki puluhan armada, yaitu PT Energy Transporter Indonesia dan PT Sentra Makmur Lines.
Pada 2018, perseroan juga berhasil menambah basis pelanggan dengan mendapatkan kontrak pengangkutan bijih nikel di Sulawesi untuk periode 5 tahun.
Tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan yakni di kisaran Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan volume pengangkutan batu bara dan nikel dari tahun lalu.
(tas) Next Article Tambah Armada Kapal, TCPI Targetkan Pendapatan Rp 4 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular