
BBCA Akuisisi Bank Royal, BIRD Luncurkan Taksi Listrik Tesla
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 April 2019 08:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Senin (22/4/2019) dengan pelemahan 1,42%. IHSG terkoreksi lantaran diterpa tekanan aksi jual pelaku pasar dengan intensitas yang cukup besar.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG di antaranya: PT Astra International Tbk (ASII) 4,14%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 2,28%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 2,07%, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 3,41%, dan PT Semen Indonesia Tbk SMGR 4,01).
Performa IHSG tak senada di kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,08%, indeks Straits Times naik 0,22%, dan indeks Kospi naik 0,02%.
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2019), dibuka.
1. BCA Akuisisi Bank Royal Rp 1 T
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akhirnya mengumumkan nama bank yang akan diakuisisi. Seperti yang pernah ditulis CNBC Indonesia, bank yang akan diakuisisi adalah Bank Royal Indonesia.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 16 April 2019, BCA dan anak usahanya BCA Finance sudah membeli seluruh saham PT Bank Royal Indonesia dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto.
"Berdasarkan perjanjian, para pembeli (BCA dan BCA Finance) akan membeli sebanyak 2,872 juta saham Bank Royal yang mewakili seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor para penjual dalam Bank Royal," ujar BCA dalam keterangannya yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra, Senin (22/4/2019).
BCA mengatakan transaksi akuisisi Bank Royal mencapai Rp 1,007 triliun dan transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material.
"Tujuan transaksi mendukung program arsitektur perbankan Indonesia dan mengembangkan bisnis perbankan perseroan," jelas manajemen BCA.
2. Genjot Kredit, Bank Danamon Terbitkan Obligasi Rp 2 T
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) bakal menerbitkan obligasi senilai Rp 5 triliun dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB). Di tahap pertama ini perusahaan akan menerbitkan terlebih dahulu senilai Rp 2 triliun.
Corporate Communication Bank Danamon Abraham Sihaloho mengatakan penerbitan obligasi ini ditujukan perusahaan untuk penyaluran kredit dan meningkatkan likuiditas bank. Kisaran kupon yang akan diberikan untuk instrumen ini adalah 7,25%-9,00%.
"Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon Tahap I Tahun 2019 ini akan ditawarkan dalam tiga seri yaitu Seri A, Seri B dan Seri C dengan tenor masing-masing 1, 3 dan 5 tahun," tulis Abraham dalam siaran persnya, Senin (22/4).
Untuk obligasi ini, perusahaan yang baru saja diakuisisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) ini memperoleh rating AAA dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia.
3. Adhi Karya Bukukan Kontrak Baru Rp 3 T di Kuartal I-2019
Emiten konstruksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil membukukan kontrak baru mencapai Rp 3 triliun (sebelum dipotong pajak) hingga Maret 2019. Perolehan tersebut hampir sama periode yang sama tahun 2018 yang juga mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 3,01 triliun.
Dalam laporan kontrak baru di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/4/2019), manajemen ADHI menjelaskan realisasi kontrak baru tersebut didominasi oleh Refinery Development Master Plan/RDMP (proyek kilang) untuk kantor dan laboratorium milik PT Pertamina (Persero) dengan nilai kontrak Rp 608 miliar.
Kemudian disusul oleh pembangunan gedung apartemen di Cikunir (Rp 312 miliar) dan pembangunan sulfur jetty dan pekerjaan pengerukan terminal migas (Rp 227,2 miliar). Proporsi kontrak baru dari sisi lini bisnis juga masih didominasi oleh bisnis konstruksi dan energi sebesar 90,2%, disusul oleh sektor properti 9,4%.
4. Tambah Armada Kapal, TCPI Bidik Pendapatan Rp 4 T
PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun ini yakni dikisaran Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan volume pengangkutan batu bara dan nikel dari tahun lalu.
Direktur Utama Trancoal Pacific Dirc Richard Talumewo mengatakan peningkatan volume pengangkutan ini akan didukung dengan penambahan sejumlah armada kapal baru yang dianggarkan dalam belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini.
"Kita rencanakan volume bertambah, bottom-nya juga kita harapkan tambah. Kita harapkan tahun ini bisa Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun, bottom line-nya sampai 50%. Karena peningkatan volume juga tercapai 50%. Itu penambahan dari cargo," kata Dirc di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (22/4).
Tahun ini perusahaan menganggarkan capex senilai Rp 800 miliar, namun diperkirakan masih akan ada potensi peningkatan. Mayoritas capex ini akan digunakan perusahaan untuk penambahan armada kapal motor vessel (MV), tug and boats dan kapal tunda.
5. Blue Bird Luncurkan Armada Taksi Listrik
Emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) meluncurkan mobil bertenaga listrik sebagai armada terbarunya. Pada tahap awal, Blue Bird meluncurkan 25 unit kendaraan listrik buatan China, BYD e6 A/T untuk layanan Bluebird, dan 4 unit Tesla Model X 75D A/T untuk layanan Silverbird yang akan mulai mengaspal pada Mei 2019.
Presiden Direktur BIRD, Noni Purnomo menyatakan pihaknya terus melakukan terobosan inovasi baru dari kendaraan listrik tersebut. Ia pun bangga menjadi pioneer dalam menghadirkan kendaraan listrik di industri transportasi Indonesia.
"Melalui terobosan inovasi dari kendaraan listrik ini, Bluebird tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan bagi pelanggan, namun juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya peningkatan kualitas udara di Jakarta," ungkap Noni, saat acara peluncuran di Kantor Pusat Blue Bird, Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG di antaranya: PT Astra International Tbk (ASII) 4,14%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 2,28%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 2,07%, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 3,41%, dan PT Semen Indonesia Tbk SMGR 4,01).
Performa IHSG tak senada di kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,08%, indeks Straits Times naik 0,22%, dan indeks Kospi naik 0,02%.
1. BCA Akuisisi Bank Royal Rp 1 T
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akhirnya mengumumkan nama bank yang akan diakuisisi. Seperti yang pernah ditulis CNBC Indonesia, bank yang akan diakuisisi adalah Bank Royal Indonesia.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 16 April 2019, BCA dan anak usahanya BCA Finance sudah membeli seluruh saham PT Bank Royal Indonesia dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto.
"Berdasarkan perjanjian, para pembeli (BCA dan BCA Finance) akan membeli sebanyak 2,872 juta saham Bank Royal yang mewakili seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor para penjual dalam Bank Royal," ujar BCA dalam keterangannya yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra, Senin (22/4/2019).
BCA mengatakan transaksi akuisisi Bank Royal mencapai Rp 1,007 triliun dan transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material.
"Tujuan transaksi mendukung program arsitektur perbankan Indonesia dan mengembangkan bisnis perbankan perseroan," jelas manajemen BCA.
2. Genjot Kredit, Bank Danamon Terbitkan Obligasi Rp 2 T
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) bakal menerbitkan obligasi senilai Rp 5 triliun dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB). Di tahap pertama ini perusahaan akan menerbitkan terlebih dahulu senilai Rp 2 triliun.
Corporate Communication Bank Danamon Abraham Sihaloho mengatakan penerbitan obligasi ini ditujukan perusahaan untuk penyaluran kredit dan meningkatkan likuiditas bank. Kisaran kupon yang akan diberikan untuk instrumen ini adalah 7,25%-9,00%.
"Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon Tahap I Tahun 2019 ini akan ditawarkan dalam tiga seri yaitu Seri A, Seri B dan Seri C dengan tenor masing-masing 1, 3 dan 5 tahun," tulis Abraham dalam siaran persnya, Senin (22/4).
Untuk obligasi ini, perusahaan yang baru saja diakuisisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) ini memperoleh rating AAA dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia.
3. Adhi Karya Bukukan Kontrak Baru Rp 3 T di Kuartal I-2019
Emiten konstruksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil membukukan kontrak baru mencapai Rp 3 triliun (sebelum dipotong pajak) hingga Maret 2019. Perolehan tersebut hampir sama periode yang sama tahun 2018 yang juga mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 3,01 triliun.
Dalam laporan kontrak baru di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/4/2019), manajemen ADHI menjelaskan realisasi kontrak baru tersebut didominasi oleh Refinery Development Master Plan/RDMP (proyek kilang) untuk kantor dan laboratorium milik PT Pertamina (Persero) dengan nilai kontrak Rp 608 miliar.
Kemudian disusul oleh pembangunan gedung apartemen di Cikunir (Rp 312 miliar) dan pembangunan sulfur jetty dan pekerjaan pengerukan terminal migas (Rp 227,2 miliar). Proporsi kontrak baru dari sisi lini bisnis juga masih didominasi oleh bisnis konstruksi dan energi sebesar 90,2%, disusul oleh sektor properti 9,4%.
4. Tambah Armada Kapal, TCPI Bidik Pendapatan Rp 4 T
PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun ini yakni dikisaran Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan volume pengangkutan batu bara dan nikel dari tahun lalu.
Direktur Utama Trancoal Pacific Dirc Richard Talumewo mengatakan peningkatan volume pengangkutan ini akan didukung dengan penambahan sejumlah armada kapal baru yang dianggarkan dalam belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini.
"Kita rencanakan volume bertambah, bottom-nya juga kita harapkan tambah. Kita harapkan tahun ini bisa Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun, bottom line-nya sampai 50%. Karena peningkatan volume juga tercapai 50%. Itu penambahan dari cargo," kata Dirc di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (22/4).
Tahun ini perusahaan menganggarkan capex senilai Rp 800 miliar, namun diperkirakan masih akan ada potensi peningkatan. Mayoritas capex ini akan digunakan perusahaan untuk penambahan armada kapal motor vessel (MV), tug and boats dan kapal tunda.
5. Blue Bird Luncurkan Armada Taksi Listrik
Emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) meluncurkan mobil bertenaga listrik sebagai armada terbarunya. Pada tahap awal, Blue Bird meluncurkan 25 unit kendaraan listrik buatan China, BYD e6 A/T untuk layanan Bluebird, dan 4 unit Tesla Model X 75D A/T untuk layanan Silverbird yang akan mulai mengaspal pada Mei 2019.
Presiden Direktur BIRD, Noni Purnomo menyatakan pihaknya terus melakukan terobosan inovasi baru dari kendaraan listrik tersebut. Ia pun bangga menjadi pioneer dalam menghadirkan kendaraan listrik di industri transportasi Indonesia.
"Melalui terobosan inovasi dari kendaraan listrik ini, Bluebird tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan bagi pelanggan, namun juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya peningkatan kualitas udara di Jakarta," ungkap Noni, saat acara peluncuran di Kantor Pusat Blue Bird, Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular