
Bagi Dividen Rp 750/saham, Saham SMART Lompat Nyaris 3%
tahir saleh, CNBC Indonesia
18 June 2019 15:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) atau SMART menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 750/saham atau 22% dari saldo laba 2018.
Tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih entitas induk Rp 597,32 miliar, turun 49% dari 2017 sebesar Rp 1,18 triliun. Laba yang turun ini seiring dengan adanya rugi selisih kurs hingga Rp 632 miliar, dari sebelumnya tahun 2017 rugi kurs Rp 98 miliar.
Padahal pendapatan dari anak usaha Grup Sinar Mas ini naik 6% menjadi Rp 37,39 triliun sepanjang tahun lalu dari tahun sebelumnya Rp 35,32 triliun.
Mengacu data perdagangan Selasa ini (18/6), harga saham SMAR diperdagangkan naik 2,23% di level Rp 4.120/saham. Maka dividend yield perseroan yakni 18,20%.
Dividend yield menunjukkan berapa banyak imbal hasil (arus kas/dividen) yang diterima pada setiap rupiah yang diinvestasikan ke dalam suatu saham perusahaan. Ini berarti, semakin tinggi dividend yield maka semakin besar kompensasi yang diterima perusahaan. Rasio ini dihitung dengan cara membagi dividen per saham tahunan dengan harga saham perusahaan.
Besaran dividen ini diungkapkan SMART dalam siaran pers Selasa ini, 18 Juni 2019. Hanya saja belum diumumkan jadwal pembagian dividen dan jadwal cum dividen (tanggal pendaftaran pemegang saham yang mendapat dividen) baik di pasar reguler, pasar tunai atau pasar negosiasi.
RUPST juga telah menyetujui pengunduran diri Endro Agung Partoyo sebagai Komisaris Independen perseroan serta menyetujui pengangkatan Rahmat Waluyanto sebagai Komisaris Independen Perseroan sebagai pengganti Endro Agung Partoyo.
Berikut susunan komisaris SMAR dalam RUPST perseroan hingga 2020 mendatang:
Adapun laba bersih melonjak 486% menjadi Rp 479,47miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 81,79 miliar.
Per 31 Maret 2019, luas area tertanam perseroan adalah sebesar 137.600 hektare, terdiri dari 106.300 hektare area inti dan 31.300 hektare area plasma. Dari total area tertanam tersebut, 133.800 hektare merupakan area menghasilkan dan 3.800 hektare merupakan area belum menghasilkan.
Selama kuartal pertama ini, perseroan memanen 621.000 ton tandan buah segar (TBS), lebih tinggi 20% dibandingkan panen kuartal pertama tahun 2018. Hal ini terutama didukung oleh kondisi cuaca yang baik.
"Kami gembira melihat pencapaian SMART pada kuartal pertama tahun 2019 di tengah harga pasar CPO [minyak sawit] yang bergejolak. Model bisnis kami yang terintegrasi, khususnya operasi bisnis hilir telah membantu kinerja perseroan secara keseluruhan," kata Wakil Direktur Utama dan Corporate Secretary SMART, Jimmy Pramono, dalam siaran persnya.
Simak pentingnya stabilitas harga CPO.
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Rahmat Waluyanto Mundur dari Komisaris Sinar Mas Agro
Tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih entitas induk Rp 597,32 miliar, turun 49% dari 2017 sebesar Rp 1,18 triliun. Laba yang turun ini seiring dengan adanya rugi selisih kurs hingga Rp 632 miliar, dari sebelumnya tahun 2017 rugi kurs Rp 98 miliar.
Padahal pendapatan dari anak usaha Grup Sinar Mas ini naik 6% menjadi Rp 37,39 triliun sepanjang tahun lalu dari tahun sebelumnya Rp 35,32 triliun.
Mengacu data perdagangan Selasa ini (18/6), harga saham SMAR diperdagangkan naik 2,23% di level Rp 4.120/saham. Maka dividend yield perseroan yakni 18,20%.
Dividend yield menunjukkan berapa banyak imbal hasil (arus kas/dividen) yang diterima pada setiap rupiah yang diinvestasikan ke dalam suatu saham perusahaan. Ini berarti, semakin tinggi dividend yield maka semakin besar kompensasi yang diterima perusahaan. Rasio ini dihitung dengan cara membagi dividen per saham tahunan dengan harga saham perusahaan.
Besaran dividen ini diungkapkan SMART dalam siaran pers Selasa ini, 18 Juni 2019. Hanya saja belum diumumkan jadwal pembagian dividen dan jadwal cum dividen (tanggal pendaftaran pemegang saham yang mendapat dividen) baik di pasar reguler, pasar tunai atau pasar negosiasi.
RUPST juga telah menyetujui pengunduran diri Endro Agung Partoyo sebagai Komisaris Independen perseroan serta menyetujui pengangkatan Rahmat Waluyanto sebagai Komisaris Independen Perseroan sebagai pengganti Endro Agung Partoyo.
Berikut susunan komisaris SMAR dalam RUPST perseroan hingga 2020 mendatang:
Komisaris Utama : Franky Oesman Widjaja- Wakil Komisaris Utama : Muktar Widjaja
- Wakil Komisaris Utama : Budi Wijana
- Komisaris Independen : Teddy Pawitra
- Komisaris Independen : Susiyati B. Hirawan
- Komisaris Independen : Rahmat Waluyanto
- Komisaris : Rafael Buhay Concepcion, Jr.
Adapun laba bersih melonjak 486% menjadi Rp 479,47miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 81,79 miliar.
Per 31 Maret 2019, luas area tertanam perseroan adalah sebesar 137.600 hektare, terdiri dari 106.300 hektare area inti dan 31.300 hektare area plasma. Dari total area tertanam tersebut, 133.800 hektare merupakan area menghasilkan dan 3.800 hektare merupakan area belum menghasilkan.
Selama kuartal pertama ini, perseroan memanen 621.000 ton tandan buah segar (TBS), lebih tinggi 20% dibandingkan panen kuartal pertama tahun 2018. Hal ini terutama didukung oleh kondisi cuaca yang baik.
"Kami gembira melihat pencapaian SMART pada kuartal pertama tahun 2019 di tengah harga pasar CPO [minyak sawit] yang bergejolak. Model bisnis kami yang terintegrasi, khususnya operasi bisnis hilir telah membantu kinerja perseroan secara keseluruhan," kata Wakil Direktur Utama dan Corporate Secretary SMART, Jimmy Pramono, dalam siaran persnya.
Simak pentingnya stabilitas harga CPO.
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Rahmat Waluyanto Mundur dari Komisaris Sinar Mas Agro
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular