
Laba Produsen Migor Ini Naik 84% Jadi Rp 2,8 T Lebih di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) berhasil mencatat kinerja gemilang sepanjang 2021. Hal ini terlihat dari perolehan laba bersih perusahaan yang tumbuh 84% secara tahunan (YoY) hingga akhir 2021.
Laba bersih SMAR yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2021 mencapai Rp 2,827 triliun atau naik dari posisi per 2020 yaitu Rp 1,539 triliun.
Laba bersih perusahaan melonjak ditopang kenaikan pendapatan atau penjualan bersih SMAR sebesar 41% YoY dari Rp 40,43 triliun pada 2020 menjadi Rp 57 triliun di 2021.
Mengutip laporan kinerja perusahaan, Senin (21/3/2022), pendapatan sebelum bunga, pajak, dan depresiasi (EBITDA) SMAR pada 2021 juga tumbuh 49% YoY dari Rp 4,09 triliun di 2020 menjadi Rp 6,11 triliun pada akhir 2021.
Kemudian, jumlah ekuitas perusahaan produsen minyak goreng merek Filma dan Kunci Mas ini tumbuh dari Rp 12,52 triliun pada 2020 menjadi Rp 14,41 triliun per akhir 2021.
Atas kinerja tersebut, maka nilai laba per saham dasar perseroan hingga akhir 2021 senilai Rp 984. Angka ini tumbuh 84% dibandingkan dengan posisi 2020 sebesar Rp 536.
Sinar Mas Agro Resources and Technology juga melaporkan luas area kebun tertanam milik perusahaan hingga akhir 2021 mencapai 137.100 hektar. Produksi sawit (CPO dan PK) yang dihasilkan perseroan mencapai 700 ribu ton, turun dari posisi 2020 sebesar 739 ribu ton.
Meski produksi sawit SMAR turun, tapi kenaikan pendapatan terjadi seiring menguatnya harga komoditas tersebut di pasar global.
"Penjualan tahun 2021 meningkat 41% seiring dengan penguatan harga pasar CPO. Sejalan dengan strategi untuk memfokuskan pada produk bernilai tambah, kontribusi produk turunan mencapai 88% dari total penjualan," tulis SMAR dalam paparan kinerja.
Ke depannya, perusahaan menyebut akan terus berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mengeluarkan produk sawit bernilai tambah dengan penerapan teknologi terbaru, dan bertumbuh seiring perkembangan kebutuhan global dalam hal kesehatan dan nutrisi.
SMAR juga mengklaim akan mengoptimalkan pengendalian alur fisik produk, pemberdayaan inovasi dalam iptek, serta berkomitmen memproduksi minyak sawit secara bertanggung jawab.
"Kami memanfaatkan keunggulan minyak sawit sebagai bahan pangan utama mengikuti perkembangan preferensi konsumen atas produk yang lebih sehat dan diproduksi secara berkelanjutan," tulis perusahaan.
Pada 2022, SMAR menargetkan produksi kebun bisa tumbuh hingga 5%. Alokasi belanja modal perusahaan direncanakan sebesar Rp 1,5 triliun.
"Alokasi belanja modal tahun 2022 direncanakan sekitar Rp 1,5 triliun, terutama untuk program peremajaan kembali kebun, penyelesaian ekspansi kapasitas pabrik biodiesel, dan peningkatan kemampuan pabrik rafinasi dalam menghasilkan produk bernilai tambah," katanya.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ketiban Untung Harga CPO, 10 Saham Emiten Sawit Ini Melesat!
