
Dolar Australia Berbalik Melemah, Bukti Kuatnya Isu Cut Rate
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 June 2019 19:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia sempat menguat ke level Rp 9.875,67, tetapi kini berbalik melemah tipis melawan rupiah. Pada Senin (17/6/19) pukul 18:00 WIB, 1 Mata Uang Kanguru dibanderol Rp 9.838,98 atau melemah 0,02% di pasar spot dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (14/6/19), mengutip data Refinitiv.
Pergerakan Aussie hari ini menunjukkan penguatan dipicu technical rebound setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 3 Januari lalu, atau ketika terjadi flash crash.
Flash crash merupakan penurunan harga yang besar dalam waktu singkat. Dalam kasus dolar Australia melawan rupiah, penurunan terjadi sekitar 3% dalam hitungan detik ke level Rp 9.787,93 pada 3 Januari lalu.
Sentimen terhadap dolar Australia kurang bagus akibat spekulasi berlanjutnya pemangkasan suku bunga (cut rate) Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA). National Australia Bank (NAB) memprediksi RBA akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini, sehingga menjadi 0,75%.
Pada awal bulan ini RBA sudah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%. Data tenaga kerja Australia yang masih lemah, dengan tingkat pengangguran 5,2% serta inflasi yang rendah menjadi alasan utama prediksi pemangkasan suku bunga.
Akibat spekulasi tersebut Mata Uang Kanguru terlihat sulit bangkit menghadapi Mata Uang Garuda yang juga sedang diterpa sentimen negatif akibat meluasnya perang dagang.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia melawan rupiah di pasar spot sepanjang bulan Juni, mengutip data dari Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910
Pergerakan Aussie hari ini menunjukkan penguatan dipicu technical rebound setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 3 Januari lalu, atau ketika terjadi flash crash.
Sentimen terhadap dolar Australia kurang bagus akibat spekulasi berlanjutnya pemangkasan suku bunga (cut rate) Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA). National Australia Bank (NAB) memprediksi RBA akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini, sehingga menjadi 0,75%.
Pada awal bulan ini RBA sudah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%. Data tenaga kerja Australia yang masih lemah, dengan tingkat pengangguran 5,2% serta inflasi yang rendah menjadi alasan utama prediksi pemangkasan suku bunga.
Akibat spekulasi tersebut Mata Uang Kanguru terlihat sulit bangkit menghadapi Mata Uang Garuda yang juga sedang diterpa sentimen negatif akibat meluasnya perang dagang.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia melawan rupiah di pasar spot sepanjang bulan Juni, mengutip data dari Refinitiv.
Tanggal | Kurs Terakhir | Perubahan |
6/3/2019 | 9954.75 | 0.55% |
6/4/2019 | 9974.73 | 0.20% |
6/5/2019 | 9944.76 | -0.30% |
6/6/2019 | 9956.18 | 0.11% |
6/7/2019 | 9986.15 | 0.30% |
6/10/2019 | 9917.37 | -0.69% |
6/11/2019 | 9907.56 | -0.10% |
6/12/2019 | 9858.54 | -0.49% |
6/13/2019 | 9868.31 | 0.10% |
6/14/2019 | 9840.7 | -0.28% |
6/17/2019 | 9841.84 | 0.01% |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular