
Analisis Teknikal
Poundsterling Kini Melemah, Saatnya Cabut?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 June 2019 14:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang poundsterling Inggris akhirnya melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS). Sterling sulit untuk menguat secara berkelanjutan selama isu Brexit belum selesai.
Pelemahan terlihat masih bisa berlanjut pada perdagangan hari ini, Kamis (13/6/19), meski hingga siang ini masih terlihat stabil. Pada pukul 13:33 WIB, poundsterling diperdagangkan di US$ 1,269, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Parlemen Inggris yang menolak rancangan undang-undang yang diajukan partai-partai oposisi Inggris yang dipimpin Partai Buruh menjadi sentimen negatif bagi poundsterling. Rancangan undang-undang yang diajukan tersebut nantinya akan mencegah terjadinya no-deal atau Hard Brexit, namun nyatanya mentah di parlemen.
Ini berarti masih ada kemungkinan Hard Brexit akan terjadi pada 31 Oktober nanti, kabar buruk bagi poundsterling. Di sisi lain, dolar sedang tidak dalam kondisi bagus akibat spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserves/The Fed, sehingga pelemahan poundsterling masih belum dalam.
Analisis Teknikal
Poundsterling berbalik melemah setelah mendekati level kunci US$ 1,2765 pada perdagangan kemarin. Selama tertahan di bawah level tersebut poundsterling masih cenderung melemah.
Pada grafik harian, poundsterling yang disimbolkan GBP/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), dan di kisaran MA 21 hari (garis hijau), serta MA 8 hari (garis merah).
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) masih berada di zona negatif, tetapi sudah bergerak naik.
Pada time frame 30 menit, GBP/USD bergerak di atas MA 8, 21, tetapi di bawah 125. MACD kembali ke wilayah negatif, yang memberikan tekanan turun lebih besar. Indikator Stochastic bergerak naik namun masih jauh dari wilayah jenuh beli.
Penurunan GBPUSD Rabu kemarin hingga menembus support (tahanan bawah) di kisaran US$ 1,2695, yang kini tersebut menjadi resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah area tersebut, poundsterling berpeluang turun ke US$ 1,2670, atau lebih dalam ke US$ 1,2650.
Sementara menembus ke atas resisten, GBP/USD berpeluang naik ke area US$ 1,2640.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lagi Trading GBP/USD, Cek Dulu Prediksi Bank Ini Biar Cuan
Pelemahan terlihat masih bisa berlanjut pada perdagangan hari ini, Kamis (13/6/19), meski hingga siang ini masih terlihat stabil. Pada pukul 13:33 WIB, poundsterling diperdagangkan di US$ 1,269, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Parlemen Inggris yang menolak rancangan undang-undang yang diajukan partai-partai oposisi Inggris yang dipimpin Partai Buruh menjadi sentimen negatif bagi poundsterling. Rancangan undang-undang yang diajukan tersebut nantinya akan mencegah terjadinya no-deal atau Hard Brexit, namun nyatanya mentah di parlemen.
Analisis Teknikal
![]() Sumber: MetaTrader 5 |
Poundsterling berbalik melemah setelah mendekati level kunci US$ 1,2765 pada perdagangan kemarin. Selama tertahan di bawah level tersebut poundsterling masih cenderung melemah.
Pada grafik harian, poundsterling yang disimbolkan GBP/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), dan di kisaran MA 21 hari (garis hijau), serta MA 8 hari (garis merah).
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) masih berada di zona negatif, tetapi sudah bergerak naik.
![]() Sumber: MetaTrader 5 |
Pada time frame 30 menit, GBP/USD bergerak di atas MA 8, 21, tetapi di bawah 125. MACD kembali ke wilayah negatif, yang memberikan tekanan turun lebih besar. Indikator Stochastic bergerak naik namun masih jauh dari wilayah jenuh beli.
Penurunan GBPUSD Rabu kemarin hingga menembus support (tahanan bawah) di kisaran US$ 1,2695, yang kini tersebut menjadi resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah area tersebut, poundsterling berpeluang turun ke US$ 1,2670, atau lebih dalam ke US$ 1,2650.
Sementara menembus ke atas resisten, GBP/USD berpeluang naik ke area US$ 1,2640.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lagi Trading GBP/USD, Cek Dulu Prediksi Bank Ini Biar Cuan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular