Asing Ramai Ambil Untung, IHSG Betah di Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 June 2019 12:45
Asing Ramai Ambil Untung, IHSG Betah di Zona Merah
Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka melemah 0,57%, tak sekalipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merasakan manisnya zona hijau hingga tengah hari. Ketika ditutup pada akhir sesi 1, Rabu ini (12/6/2019), IHSG melemah 0,56% ke level 6.270,69.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG melemah di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-1,44%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-2,49%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,97%), PT Bayan Resources Tbk/BYAN (-8,86%), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (-6,11%).

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,07%, indeks Shanghai turun 0,58%, indeks Hang Seng turun 1,67%, dan indeks Kospi turun 0,16%.

Sejatinya, ada sentimen positif bagi bursa saham Asia yakni The Federal Reserve selaku bank sentral AS yang kian hari terlihat kian bersikap kalem atau dovish saja.

"Pada April, saya bilang bahwa saya optimistis outlook cukup solid. Namun saat ini saya benar-benar waspada terhadap risiko downside. Sebuah perubahan besar dalam waktu yang begitu singkat," kata Presiden The Fed Dallas, Robert Kaplan, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, pernyataan bernada dovish juga disuarakan oleh Gubernur The Fed, Jerome Powell.

"Kami memantau dengan ketat dampak dari berbagai perkembangan ini (perang dagang) terhadap proyeksi perekonomian AS dan, selalu, kami akan mengambil tindakan yang sesuai untuk mempertahankan pertumbuhan (ekonomi), dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang ada di sekitar target simetris 2% kami," kata Powell, dilansir dari Reuters.

Di tengah aura perlambatan perekonomian global, tentu pemangkasan tingkat suku bunga acuan oleh The Fed menjadi opsi terbaik bagi pasar saham.

Sayangnya, panasnya tensi antara AS dan China di bidang perdagangan membuat aksi jual dilakukan oleh pelaku pasar saham Asia. Menjelang gelaran KTT G-20 pada akhir bulan ini di Jepang yang berpeluang mempertemukan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping, nada keras dilontarkan oleh kedua belah negara.

Trump menegaskan bahwa dirinya tidak ingin sebuah kesepakatan dagang yang merugikan Negeri Adidaya.

Diterpa Profit-Taking, IHSG Masih Betah di Zona MerahFoto: Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump tiba untuk kunjungan kenegaraan mereka ke Inggris, di Bandara Stansted dekat London, Inggris, (3/06/2019). (REUTERS / Hannah McKay)

"China adalah kompetitor utama dan mereka ingin sebuah kesepakatan yang merugikan (bagi AS). Memang saya yang menunda terjadinya kesepakatan, karena saya ingin ada kesepakatan yang luar biasa atau tidak sama sekali," papar Trump.

"Sebenarnya kami sudah sepakat dengan China, tetapi mereka malah bergerak mundur. Mereka bilang tidak ingin ada empat hal, lima hal. Namun kami sudah sepakat dengan China, dan kecuali mereka mau kembali ke kesepakatan itu maka saya tidak tertarik," lanjutnya, dikutip Reuters.


Dari pihak China, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang menegaskan bahwa Beijing tidak takut jika memang harus menjalani perang dagang.

"China tidak ingin perang dagang, tetapi tidak takut untuk menghadapinya. Jika AS ingin friksi dagang tereskalasi, maka kami akan merespons dan berjuang sampai akhir," tuturnya.

Jika tak ada resolusi dalam waktu dekat, maka perang dagang antar kedua negara yang sudah berlangsung begitu lama bisa tereskalasi. Akibatnya, laju perekonomian AS dan China akan diterpa tekanan yang lebih besar lagi.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>

Selain sentimen eksternal yang memang tak mendukung, bursa saham Tanah Air juga dilanda aksi ambil untung (profit-taking).

Maklum, dalam 4 hari perdagangan terakhir IHSG terus saja membukukan penguatan. Jika dihitung, penguatan dalam periode 4 hari tersebut mencapai 4,52%. Wajar jika pada hari ini investor mulai merealisasikan keuntungan yang sudah diraup.


Aksi ambil untung pada hari ini banyak dilakukan oleh investor asing. Hingga akhir sesi 1, investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 277,2 miliar di pasar saham tanah air (pasar reguler). Sebagai catatan, dalam 4 hari perdagangan terakhir investor asing sudah membukukan beli bersih senilai Rp 2,4 triliun.

Saham-saham yang banyak dilego investor asing pada hari ini di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 58,2 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 52 miliar), PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 24 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 15,9 miliar), dan PT Jasa Marga Tbk/JSMR (Rp 11,4 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular