Batal Dicaplok Mandiri, OJK Sebut Ada yang Lain Lirik Permata

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 June 2019 14:30
Ketua OJK Wimboh Santoso mengakatan mempersilahkan para pihak yang tertarik membeli saham Bank Permata mengajukan penawaran.
Foto: wimboh OJK (CNBC Indonesia/Rahajeng KH)
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan masih ada pihak-pihak yang mengincar saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) setelah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) batal memberli bekas Bank Bali tersebut.

Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan mempersilakan para pihak yang tertarik membeli saham Bank Permata mengajukan penawaran.


"Jangan khawatir, itu banyak yang tertarik, ya silakan saja... Aksi korporasi silakan saja dinegosiasikan, setelah terjadi titik temu, dia datang ke OJK, ya ini silakan," kata Wimboh di Gedung BI, Senin (10/06/2019) saat ditanya soal kelanjutan transaksi penjualan saham Bank Permata.

Namun Wimboh enggan menyebutkan nama pihak atau investor yang tertarik membeli saham Bank Mandiri.

"Ya kita kan masih persilakan antara korporasi yang satu yang mau jual, korporasi yang mau beli melakukan pembicaraan. Kalau sudah pasti, datang ke OJK. Kalau belum jadi, ya silakan saja," tambah Wimboh.

Jika terjadi transaksi, pesan Wimboh, semua pihak harus mengikuti ketentuan yang berlaku, termasuk kemungkinan tender offer. "Bagi kita itu untuk melindungi minority interest, jadi itu yang bisa kami sampaikan," tandas Wimboh.

Beberap waktu lalu, rencana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencaplok saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dikabarkan kandas menurut sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana ini.

Batal Dicaplok Mandiri, OJK Sebut Ada yang Lain Lirik PermataFoto: wimboh OJK (CNBC Indonesia/Rahajeng KH)

Bank Mandiri dan pemegang saham Bank Permata yakni Standard Chartered Bank (Stanchart) dan PT Astra International Tbk (ASII) diketahui tak menemukan kata sepakat terkait dengan harga jual per saham bank tersebut.

Pada awal mulai negosiasi pembelian Bank Permata, sumber CNBC Indonesia sempat menyampaikan bahwa Bank Mandiri awalnya masuk dengan penawaran harga nilai buku atau price to book value (PBV) sebesar 1,8x.

PBV ini adalah penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan. Biasanya, saham yang memiliki rasio PBV besar, memiliki valuasi yang tinggi (overvalue) sedangkan saham yang memiliki PBV di bawah 1 memiliki valuasi yang rendah alias undervalue.

Seiring dengan proses negosiasi, Bank Mandiri kemudian menarik penawaran lama dan menyampaikan penawaran harga baru dengan PBV pada 1,4x-1,5x. Angka tersebut dinilai harga paling wajar bagi Bank Mandiri.
(hps/prm) Next Article Bank Mandiri Dapat Prioritas Beli Permata, Harga Tawar Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular